37.Perasaan Bersalah

256 38 11
                                    

kota monasty of light.

Sudah genap dua puluh hari alucard terbaring tak sadarkan diri.Diggie dan nyonya rafaela sang penyembuh kerajaan, sudah berjuang untuk mengobati alucard,mereka juga dibantu oleh king estes.

kondisi alucard semakin membaik tapi mereka tidak bisa memastikan kapan demon hunter itu akan terbangun,itu karna luka yang sangat parah dikepalanya.hantaman keras dari senjata terizla,bisa dikatakan hampir menghancurkan kepalanya alucard.bisa selamat saja itu sudah seperti sebuah keajaiban untuk alucard.

Setiap pagi dan sore hari,granger akan selalu menjenguk alucard.menanti demon hunter itu sadar.

Keadaan alucard saat ini membuat granger teringat akan kenangan masa kecilnya.saat itu dia tak berdaya ketika mendengar kabar bahwa alucard sedang terluka para karna siksaan para iblis,sekarangpun granger sama tak berdayanya melihat keadaan alucard.dia terlalu naif.selama ini granger selalu berfikir alucard jauh darinya karna  dia tak bisa melakukan sesuatu sebagai teman masa kecil alucard,disaat alucard butuh bantuan dan dalam kesulitan dia tak ada disamping pria itu.namun sekarang disaat alucard dalam situasi yang sama dan granger ada disampingnya,granger tetap tak bisa melakukan apapun.pada kenyataannya dia tetap tak bisa melakukan apapun sebagai teman alucard,baik dua belas tahun yang lalu,ataupun sekarang.

Miya dan nana mendapat kabar dari king estes,mereka langsung menuju moniyan empire untuk melihat kondisi alucard.gadis moon elf itu begitu terpukul melihat kondisi alucard.

Sore itu setelah menjenguk alucard yang masih belum sadarkan diri.granger seorang diri duduk bawah pohon kamper yang ada ditengah taman monasty of light,tempat biasanya dimana harith bertengger sebelumnya.harith tidak ada disini,alucard juga sedang tidak sadarkan diri.granger merasa kesepian sejak harith tidak ada dimoniyan,harith yang biasanya selalu menemaninya menjalankan misi.

Orang-orang yang lalu lalang memperhatikan granger,tapi granger tak mempedulikannya.dia tetap duduk termenung sendirian.

sampai malam tiba,suasana disekitarnya mulai sepi dan juga gelap,hanya cahaya remang-remang lampu taman yang menjadi penerang.

Siluet hitam dibawah pohon kamper,menandakan granger masih duduk disana.suara nyaring belalang dan binatang malam memecah kesunyian.

Tanpa granger sadari,entah sejak kapan ada seseorang yang berdiri diatas dahan pohon kamper memperhatikan granger yang entah sudah berapa lama hanya terdiam ditempat.

Satu dagger tiba-tiba tertancap tepat didepan granger,itu tak membuat granger bergeming.granger hanya melirik dagger itu dengan malas,karna dia tau siapa orang yang melempar dagger itu.

Merasa aksinya diabaikan,akhirnya gusion melompat turun didekat granger.gusion membungkuk untuk mengambil daggernya yang tertancap itu,gusion memainkan daggernya didepan wajah granger,granger hanya melirik kesal tanpa berkata-kata. tatapan tajam granger seolah mengatakan dia tak menyukai kehadiran gusion.

" Mau berapa lama kau terus berada disini? "

" Itu bukan urusanmu.pergilah dari sini "

Bukannya pergi,gusion justru memilih bergabung dengan granger.dia duduk didekat granger,menyandarkan punggungnya dibatang pohon.itu membuat tatapan granger semakin tajam,dia tak menyukai kehadiran gusion.

" Jangan mengangguku.aku sedang ingin sendirian,pergilah penguntit "

Granger dengan terang-terangan mengusir gusion,dia tak harus bersikap segan pada gusion yang entah sejak kapan seperti terus mengusik ketenangannya.

Meski begitu,gusion sedikitpun tak beranjak dari posisinya,meski granger telah mengusirnya.gusion justru mempernyaman posisinya, dengan santainya menggoyang-goyangkan kakinya,hal itu membuat granger semakin kesal.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang