25.Another One

646 41 14
                                    

Granger melompat keatas atap pavilliun,memergoki seseorang yang sedang mengawasinya sedari tadi.dengan insting demon hunternya dia menangkap basah sosok misterius itu.Seorang pria dengan jubah gelap.dia hendak kabur,tapi granger dengan sigap membuatnya terjengkang.granger menekan lututnya diperut pria itu agar pria itu tak bisa bangun.pria itu berusaha untuk melawan tapi granger kemudian mengarahkan pistol kekepala pria itu,seketika pria itu berhenti berontak.

Telunjuk Granger menekan pelatuk pistolnya,menciptakan bunyi.Granger menodongkan pistolnya ke pria misterius yang sudah tertangkap basah diam-diam mengawasinya.Granger tidak tau siapa pria ini,tapi sepertinya dia musuh,wajahnya tertutup oleh masker hitam dan jubah gelapnya.sudah pasti musuh,kalau bukan musuh kenapa dia harus diam-diam menyelinap dan mengawasi gerak-geriknya.

" Siapa kau? "

" jangan khawatir aku bukan musuh " ucapnya.

Granger mengerutkan dahi,suaranya terdengar tak asing.tapi granger tak yakin dia mengenal pria asing ini.

" kau pikir aku percaya? "

Granger menekan ujung pistolnya,mengintimidasi.dengan kasar granger melepas masker yang menutupi wajah pria misterius yang sedang terpojokkan olehnya.

Granger mematung dengan wajah kaget.wajah tak asing terpampang setelah maskernya terlepas.Pria itu menatap jengah pada granger.

" kau... "

" sudah kubilang aku bukan musuh " pria itu bersungut.dia mendorong granger menjauh darinya.kemudian bangkit dengan wajah tak senangnya.

" apa yang kau lakukan disini gusion? "

Ya,orang yang sedari tadi mengawasinya ternyata adalah gusion.

" tugas khusus dari ratu silvanna "

Gusion menjawab sambil melepas jubahnya,sedari tadi dia merasa gerah harus memakai jubah dan masker yang sangat tak cocok untuknya.Gusion menarik nafas panjang,seolah lama tak bernafas dengan lega setelah cukup lama memakai jubah dan maskernya.

" tugas khusus? "

Gusion melirik tak senang pada granger,asal tau saja,dadanya masih terasa sakit karna lutut granger tadi.

" asal kau tau saja.aku disini bukan untuk mengawasimu "

Granger terdiam sejenak,dia masih memikirkan maksud dari kata tugas khusus.tugas khusus apa yang ratu silvanna berikan pada Gusion sampai gusion harus mengendap-endap ke moonlit forest memakai jubah dan masker.satu pemikiran muncul dibenaknya.

"  Harith? "

Gusion melirik granger lagi,memiringkan bibirnya. " otakmu ternyata berfungsi dengan cukup baik ya.atau... kau hanya bereaksi cepat hanya karna itu menyangkut dengan harith? " Ada nada mengejek dalam kalimat gusion.Setelah semua yang ia lihat malam ini,jangan kira gusion tak mengerti apa-apa.ya,gusion melihat semuanya.mulai dari alucard menyeret harith pergi keatas pohon sampai perselisihan diantara pecah karna ulah satu orang.

" kenapa ratu silvanna menyuruhmu mengawasi harith? "  Granger tak memperdulikan perkataan gusion.yang lebih penting sekarang,mengetahui untuk apa ratu silvanna mengutus gusion kemari secara diam-diam.

" itu adalah tugas khusus.kenapa aku harus memberi tahukannya padamu " gusion terlihat acuh.misinya sama sekali bukan urusan granger.

Granger kembali menarik pelatuknya,menodongkan pistolnya kegusion.dia menatap tajam gusion,rasanya dia tak perlu berkata-kata lagi,gusion pasti tau apa yang granger mau,dia mau sebuah jawaban.

Mendapati ancaman dari granger,gusion sama sekali tak gentar meski ujung pistol granger sudah mencium keningnya. Dia justru membalas tatapan tajam granger.keduanya saling melempar tatapan tajam,menciptakan suasana tak bersahabat diantara keduanya,mereka saling menatap seolah ada percikan api dikedua mata mereka.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang