°²⁹° d û a p û l û h s ë m b ï l ä n

52.8K 4.2K 377
                                    

update ni dik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

update ni dik

yg nanya" kmrn awas aj ga mncul wrwrwrwrwr [mam bakwan]
-
-
-
-
-
-

Pening Nuka yang tempo hari sudah dirasa reda, pagi ini malah kembali menyerangnya. Bukan karena sakit yang ia dapatkan semakin parah, salahkan suara abangnya yang tengah berdebat melarang seseorang yang baru saja datang untuk menjenguk Nuka.

Nuka memainkan pacifiernya anteng sambil menatap lamat wajah Kenzo yang sedang julid di depan sana.

"Ma, kenapa dia harus dikasih masuk? Ini kan ruangan privasi adek."

"Lalu menurut kamu, orang yang akan menjenguk adek harus menjenguk diluar mansion?" Allicia menjawab sinis
Kenzo semakin berang kala melihat bocah kecil dihadapannya menyeringai. Meskipun kecil, kedua jelaga Kenzo berhasil menangkap keangkuhan bocah itu yang kini senang mendapat pembelaan.

"Dasar iblis kecil." Kenzo mendesis rendah

Nuka hampir tertawa melihat wajah Kenzo yang memerah menahan marah, wajah abangnya terlihat sangat lucu ketika marah seperti saat ini. Lalu, tatapannya bergulir ke arah seseorang yang kini menatapnya dalam diam, Nuka mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Lihat ma! Dia senyum-senyum lihatin adek!" Entah memang Kenzo memiliki kepekaan yang tinggi, atau kualitas kedua mata Allicia serta Arbani yang mulai menurun, pasalnya keduanya sama sekali tidak melihat kedua sudut bibir itu terangkat membentuk senyum sedikitpun.

"Jangan ngawur! Sudah, mama ingin temani tante Lexi dulu diluar. Kamu jangan terlalu galak sama Jayden. Dia masih kecil, Ken."

Kenzo bergumam, mengiyakan walaupun tidak ikhlas. Kakinya melangkah, mendekati ranjang lalu menempatkan tubuhnya disamping Nuka yang masih diam menatap wajah Kenzo.

Setelah melihat Allicia yang sudah hilang dibalik pintu, Kenzo menatap tajam Jayden yang kini hanya diam di tengah ruangan menatap Nuka.

"Berhenti menatap adik ku, bocah!" Jayden mengangkat kedua alisnya, terlihat tak peduli dengan perkataan Kenzo. Kakinya malah melangkah mendekati ranjang diiringi sentakan Kenzo yang melarangnya mendekat

"Berhenti disana. Jangan terlalu dekat!" Meskipun mendapat larangan keras, langkah Jayden tak sedikitpun meragu. Sampai kakinya berhenti tepat disamping ranjang, kedua tangannya meletakkan bingkisan di atas nakas sebelum tersenyum lembut menatap Nuka

"Adek sudah baikkan?"

"Siapa yang kau panggil adek, bocah?!" Kenzo menggeram marah. Ia membalikkan tubuh Nuka untuk membelakangi Jayden, mendekapnya erat, tak rela sedikitpun orang asing mendekati adiknya.

"Aduh abang," Nuka meringis kala kepalanya berputar dengan begitu cepat

"Ken!" Arbani yang sedari tadi mengerjakan laporannya, mendongak begitu cepat mendengar ringisan si bungsu. Menatap tajam Kenzo yang kini terlihat begitu panik

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang