°³⁷° t ī g á p ú l ú h t û j û h

16.5K 1.8K 211
                                    

Aku awali dengan, MAAP BANGET

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku awali dengan, MAAP BANGET.

Ak saranin si kelen baca chap sebelumnya yah, ni cerita emg hibernasinya lama bgt. gomen🙏

-
-
-
-
-
-

"Kavi hic- sini, adek tiupp.." Dengan tangis yang masih sesegukan, ia beringsut mendekat kearah Kavian di depannya, badannya ia bungkukkan sedikit lalu mulai meniupkan udara -lengkap dengan air liur ke tangan yang Kavian yang memerah.

Setelah diselamatkan oleh bala bantuan yang datang, akhirnya keduanya mampu memijak bumi dengan selamat walaupun kulitnya harus memerah karena tergigit semut api yang memang berbaris rapih pada pohon yang dihinggapi keduanya.

Mereka mengeluhkan kulitnya yang panas dan gatal, apalagi dilihat oleh Nuka yang sedang menahan tangis, keduanya makin berakting menyedihkan.

"Hiks- melahnya banyak.." racaunya sedih, bibirnya mencebik kebawah, menahan tangis yang ingin meledak "Semut jahat, adek hic gak suka." Jemari gempalnya mengusap lendir yang keluar dari hidungnya, lalu kembali melanjutkan tiupan air liurnya.

Namun, saat Nuka masih fokus dalam pengobatannya, terdengar suara lirih kesakitan dan tangisan dari sisi lainnya "Awwh kulit ku juga terasa gatal, lebih panas huhu" Nuka memutar tubuhnya, lalu melihat Jayden yang menangis dengan tangan yang melungkup menutupi wajahnya.

"Padahal Jayden juga sakit, tapi Adek sembuhin Kavi terus." Jayden protes dengan suara yang dibuat se-nelangsa mungkin, berusaha untuk menarik seluruh perhatian Nuka dari Kavian yang menyebalkan.

Sesegukan Nuka semakin parah, matanya kembali berembun dengan air mata yang kembali mengalir deras "Tapi -tapi.." Suaranya tersendat karena tangisnya "Tapi kan adek udah shuuus shuushh Jayden juga, HUAAA hiks" Tangisnya kembali pecah, meskipun begitu, Nuka dengan cepat menguasai dirinya kembali, setelah kembali tenang ia mendekati Jayden dengan cepat lalu meniupkan kulit memerah milik Jayden.

Ketiganya berada di kamar Nuka, si bungsu yang memaksa. Katanya, ia harus menyembuhkan Kavian dan Jayden karena telah mau mengambil banyak apel untuk Nuka.

Abang-abangnya sih langsung protes, mengatakan bahwa digigit semut hanya perlu diberikan obat oles, tidak perlu diawasi seketat ini. Tapi, mereka bisa apa jika melawan wajah memelas Nuka yang menyedihkan itu.

"Pelan-pelan-," Jayden terbata saat menerima semprotan air liur dengan kapasitas yang terbilang cukup banyak. "Airnya terlalu banyak."

Kavian di sisi lain menahan kekehan, di tangannya pun masih basah air liur Nuka.

"Hussh, diam Jay," Jeda Nuka masih dengan sisa isakannya "Ini tu bial cepat sembuh."

Jay mengangguk kaku, membiarkan kulitnya basah penuh liur si bulat yang masih terisa.

Nuka mengusap matanya, menghapus air mata yang masih menggenang "Sekalang tutup matanya, bobo dulu bial cepat sembuh," Nuka menggaruk pipi bulatnya "Nanti adek shuus shush sampai bobo."

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang