°³¹° t í g â p ú l ú h s ã t ú

43.1K 3.6K 428
                                    

maunya kavi jahat apa bae?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maunya kavi jahat apa bae?

-
-
-
-
-
-
-
-
-

Entah apa yang dipikirkan saat itu hingga Darren menerima Kavian tinggal di mansionnya.

Entah karena raut wajah memohon milik si bungsu atau perkataannya yang masih ia ingat sampai saat ini

"Ayah, abang kasian, sendili gak ada ayah bunda. Nanti abang kedinginan bobonya dilual." Nuka bergumam pelan  "Kaya adek dulu seling bobo di lual"

Dengan kalimat terakhir itu, Darren langsung menerima permohonan milik kesayangannya.

Jangan salahkan Darren jika begitu lemah bila menyangkut bungsunya.

Entah kini Darren harus menyesal atau bersikap biasa saja saat melihat aura permusuhan dari anak-anaknya saat mengambil keputusan tanpa berunding

"Saya bisa menjadi pengawal untuk Nuka."

"Badan kecilmu itu bisa ku tumbangkan dalam sekali pukul" Gara berucap datar "Belagak ingin melindungi adikku, cih"

Kini Kavian tengah berdiri tegak dikelilingi para Narendra yang duduk di atas sofa, ia sedang diintrogasi.

"Saya akan berlatih keras." Kavian masih kekeh dalam pendiriannya. Di tatap begitu buas oleh para lelaki menyeramkan ini tidak menyurutkan keberanian Kavian sedikitpun

"Alasan apa yang bisa kamu berikan untuk meyakinkan kami agar menerimamu?" Arbani kini angkat suara

"Saya akan melindunginya dengan nyawa saya sendiri."

"Kurang menarik." Kenzo menyahut "Pengawal disini memang menyerahkan nyawanya untuk melindungi kami. Alasan ditolak"

"Saya menyayanginya seperti adik saya sendiri."

Gara mengangkat kedua alisnya
"Tidak ada yang melebihi rasa sayang keluarganya sendiri. Alasanmu tidak logis"

Kavian menunduk, namun gurat wajahnya tidak menunjukkan kekhawatiran sedikitpun. Sangat datar.

"Jika hanya itu, kurasa mansion ini tidak bisa menerimamu. Ia akan mengerti jika kami jelaskan perlahan." Nath bangkit, bersiap mengambil langkah pergi

"Kami mirip."

"Hah?" Kenzo sontak bergumam

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang