°²⁷° d ú å p ú l ú h t ú j ú h

53.3K 4.7K 536
                                    

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
-

"Ma, adek udah masukin teligu nya." Nuka berucap riang, menunjukkan wadah adonan milik nya dengan raut bahagia

Allicia yang sedang sibuk dengan mixer nya, menoleh ke arah Nuka dan tersenyum lebar "Pintar nya anak mama,"

Nuka sedang duduk di atas pantry, kaki nya melingkari wadah adonan, agar tak bergerak kemana-mana saat ditanya Allicia mengapa posisi Nuka seperti itu.

Pipinya sudah penuh dengan coretan terigu, salahkan Kenzo yang masih sempat menjaili adiknya sebelum kabur kembali ke kamar miliknya untuk mandi.

"Telus masukin apa lagi ma?" Ia bertanya seraya mencolek iseng mentega di samping nya, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Mengernyit kala merasakan rasa aneh di indra perasa nya.

"Selanjutnya telur," Allicia menghampiri Nuka dengan beberapa telur ayam di tangannya "Adek mau pecahin atau mama saja?"

Nuka menyerngit, berpikir sejenak sebelum memberikan jawaban "Mama aja." Ia khawatir jika ia yang melakukannya, kulit telur nya akan tercampur ke dalam adonan.

"Yasudah." Nuka menatap tekun yang tengah Allicia lakukan, tersenyum lebar saat mama nya berhasil tanpa cela.

"Di lanjut sayang," Allicia menghampiri kembali ke adonan miliknya  "Sekarang adek masukin gula pasir nya ya," Allicia menuangkan adonan nya ke cetakan, sambil sesekali mengawasi Nuka yang masih mencari letak gular pasir "Ketemu dek?"

"Ketemu!" Nuka mengangkat caster gula yang sebelumnya sudah di takar Allicia, lalu menunjukkan ke arah Allicia "Ini gula kan ma?"

"Benar sayang, pintar," Allicia melanjutkan "Tuang semua nya, lalu aduk."

"Okie." Nuka bergumam kecil, langsung mengerjakan sesuai arahan Allicia.
Meraih french whisk yang tergeletak di samping nya, lalu mengaduk adonan semangat "Abis ini langsung jadi keik?"

Allicia terkekeh "Tentu saja belum," ia memberi jeda "Selanjutnya akan mama masukkan ke oven."

Mulut Nuka membentuk huruf o kecil, lalu mengangguk beberapa kali "Adek kila keik nya langsung jadi." Nuka terkikik geli

Allicia tersenyum sembari memasukkan adonan nya ke dalam oven, ia memang membuat adonan terpisah dari si kecil. Membiarkan Nuka mengeksplor dirinya sendiri sambil bermain.

"Ini, masih lama ma aduk aduk nya?" Tangan Nuka sudah memerah akibat mengaduk terlalu bersemangat, energi nya sudah habis terlalu cepat

Allicia menoleh ke arah Nuka yang sedikit terengah, terlihat kewalahan karena terlalu bersemangat.

"Aduk nya pelan-pelan gak apa-apa dek. Kamu cepet lelah nanti."

"Adek gak lelah," Nuka tersenyum paksa, masih dengan tangan yang mengaduk keras "Adek oke."

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang