°⁸° d é l â p a ñ

80.3K 7.6K 214
                                    

--------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
-
-

Kondisi Nuka sudah semakin membaik dari sebelumnya. Tempo hari setelah melakukan rontgen, hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa ada memar parah di bagian dada, punggung, dan perut nya. Hal itu yang mengharuskan Nuka untuk lebih lama menetap di rumah sakit, keluarga nya yang meminta.

Ngomong-ngomong tentang keluarga, kini Nuka sudah mengetahui bahwa orang-orang baik yang menyelamatkan ia saat itu adalah keluarga kandung nya. Mereka sudah menceritakan hal-hal penting tentang bagaimana Nuka menghilang pada saat kecelakaan lima tahun lalu.

Ketiga lelaki yang dari kemarin selalu ribut untuk memperebutkan atensi Nuka ternyata kakak kandung nya. Sementara wanita cantik yang selalu memberikan makanan-makanan lezat setiap hari adalah istri dari papa nya, Jevran.

Tapi, yang membuat Nuka gusar adalah dimana kah ayah kandung nya kini? Nuka tidak pernah melihatnya sampai detik ini. Apakah ayah nya membenci Nuka?

Meskipun begitu, Nuka sangat bersyukur kini dapat merasakan bagaimana hangat nya sebuah keluarga. Nuka hanya berharap bahwa ayah nya tidak membenci Nuka dan mau menerima keberadaannya.

Hari sudah larut, dan Nuka masih terjaga dari tidur nya. Tadi ia terbangun saat merasakan kehadiran seseorang, di alam bawah sadar nya ia merasakan hangat yang aneh di kening nya. Namun, saat ia terbangun tidak ada siapapun disana.

Mata nya bergulir ke atas nakas di samping ranjang. Selalu seperti ini setiap hari nya. Bunga daisy yang terus segar seakan ada seseorang yang selalu mengganti nya dengan yang baru.

Ingin bertanya ke keluarga nya, Nuka tidak berani. Ia masih canggung, takut melakukan kesalahan yang menyebabkan keluarga nya akan membenci nya.

Lalu netra nya bergulir ke arah samping, dimana Gara sedang tidur memeluk erat diri nya. Akhir-akhir ini, abang-abang nya akan berlomba-lomba untuk menempati ranjang bersama Nuka, tapi pada akhirnya selalu Gara yang berhasil, menyisakan Arbani dan Kenzo yang menelan kekecawaan dan memilih tidur di sofa tengah.

Nuka dengan perlahan mencoba melepaskan rengkuhan hangat itu, dia ingin pergi ke toilet. Namun, bukannya terlepas, pelukan itu malah semakin erat.

"Baby mau kemana?," Suara serak Gara terdengar pelan.

Nuka mendongak, menatap Gara yang masih memejamkan mata nya. Rupa nya Gara sudah bangun sejak tadi.

"Pipis," bisikan lirih itu terdengar walaupun pelan, Gara yang mendengar itu segera membuka mata nya, dilihat nya mahluk mungil itu menatap nya polos.

Tersenyum samar, Gara segera membawa Nuka ke dalam dekapan koala nya. Melangkahkan kaki nya menuju toilet di sudut ruangan. Melewati sofa tengah yang kini sudah disulap sebagai ranjang oleh Arbani dan Kenzo.

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang