saran nama buat ppb donk.
aku ingin merusakan perdamaian di cerita ini. y/n?
-
-
-
-
-Kendaraan roda empat itu berhenti tepat di sisi kiri pelataran mansion, beberapa penjaga sedikit menaruh perhatian sebelum kembali sibuk dengan pekerjaannya masing masing.
Kavian melangkah keluar dari mobil, di bahunya tersampir tas ransel yang hanya berisi beberapa pasang pakaian yang ia pakai selama di kamp pelatihan.
Netranya menatap datar bangunan besar di hadapannya. Air mukanya terlihat lurus meskipun ada beberapa ekspresi janggal yang dengan cepat ia hilangkan saat melihat Adnan yang berdiri di depan pintu utama, menunggunya.
Kavian mulai mengambil langkah menghampiri Adnan, menaiki beberapa undakan tangga sebelum berhenti tepat di hadapan lelaki dewasa itu.
"Tempat tinggal khusus pengawal berada di gedung terpisah." Tanpa sapaan selamat datang, Adnan mulai membuka pembicaraan. Bukan melangkah masuk, ia malah mengambil langkah keluar mansion, tepat ke sisi kanan mansion dan berjalan di jalan setapak yang cukup lebar.
Tentu saja Kavian mengikutinya, berjalan patuh di belakangnya.
"Waktu untuk kamu menjaga tuan kecil dimulai dari keluarga inti sudah berangkat saat pagi." Adnan kembali menjelaskan "Selain itu, kamu cukup menjaganya di sekitarnya saat keluarga inti berada di sisinya."
Kavian mengangguk kecil, "Saya paham."
"Meskipun kamu pengawalnya saat ini, jangan sembarang untuk menyentuhnya jika bukan ia yang meminta ataupun dalam keadaan terdesak." Adnan memberi jeda, menoleh ke belakang lalu memberikan tatapan datar "Aku berbicara seperti ini karena peduli dengan mu"
Tentu saja, Kavian masih terlalu muda untuk menjadi pengawal, dan Adnan masih memiliki nurani untuk mengingatkan.
"Baik, saya paham."
Setelah melewati beberapa jenis tanaman dan kolam ikan yang cukup besar, keduanya sampai di tempat tinggal para pengawal. Bangunan itu terlihat sederhana meskipun Kavian tau ini jauh lebih mewah dari panti asuhan yang dulu ia tinggali.
Keduanya mulai memasuki bangunan, dan benar saja, didalamnya benar- benar terlihat mewah untuk menjadi tempat tinggal pengawal. Area depan terdapat beberapa sofa dan televisi besar untuk menonton bersama, di sisi ruangan lainnya terdapat meja bilyard. Dan, entah ruangan apa dibalik pintu lainnya.
Lalu keduanya melewati beberapa lorong dan berhenti tepat di belokan ketiga.
"Ini adalah kamar mu." Adnan memberikan kunci kamar, sebelum kembali melanjutkan "Ku berikan waktu lima belas menit untuk membersihkan tubuhmu terlebih dulu. Setelah itu ku antar untuk menemui Tuan kecil"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arnuka's Life
Teen FictionUsia nya memang baru menginjak tahun ke lima, namun, siapa sangka bahwa ia sudah harus mencicipi bagaimana kehidupan yang keras. Tubuh ringkih nya yang penuh dengan lebam serta bekas cambukan. Padahal, hanya tubuh ini yang ia miliki untuk tempat ber...