°²⁴° d ú â p û l u h e m p ä t (real)

56.7K 5K 418
                                    

udeh, jangan pada marah marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

udeh, jangan pada marah marah. Ni chap yang asli. Tenang, genre nya masih fluff krn aku ank nya softie abizzz.

Tapi siap-siap aja ya kalo berubah pikiran cerita ini jadi mcd🥰🥰

btw dr chap 23, langsung kesini yyy. Yang chap 24 td tu faker,diluar alur cerita, iseng doang itu bikinnya

-
-
-
-
-
-
-


Mansion itu senyap, tidak seperti biasanya. Jika pada hari biasa saat jam mereka pulang, si paling bungsu akan berlari menyambut dan berteriak riang.

Namun, hari ini tak ada satupun terdengar derapan kaki mungil menghampiri mereka.

"Dimana adik ku?" Kenzo melepaskan tas nya sembarang, berjalan menuju taman belakang untuk memeriksa, seraya bertanya pada pelayan yang setia mengikuti nya.

Akhir-akhir ini basket terlalu menguras waktu nya, akibatnya waktu bersama dengan sang adik menjadi sedikit. Tapi, untunglah turnamen sudah selesai. Kenzo sedikit bebas karena tidak ada latihan untuk sementara.

"Tuan muda sedang berada di kamar tuan Nath,"

Kenzo memberhentikan langkah nya, menatap aneh pelayan paruh baya di belakang nya "Untuk apa disana? Kamar itu kosong. Kenapa kau memperbolehkan nya masuk kesana?" Kenzo menyentak marah

Tanpa mendengar balasan lagi, Kenzo berlari menuju lantai atas, menaiki tangga. Tak terpikirkan lagi untuk menaiki lift, di pikirannya adalah ingin cepat-cepat untuk bertemu sang adik.

Kamar nya di sudut lorong paling ujung, dengan pintu hitam berukiran sulur emas berbentuk daun. Meskipun sudah lama tak berpenghuni, pelayan selalu membersihkan nya setiap hari. Jadi, Kenzo tak perlu khawatir jika sang adik akan terkena debu

Pelayan tadi masih mengikuti Kenzo di belakang, ingin berucap sesuatu namun ragu "Anu.. tuan,"

Tanpa memberhentikan langkah nya, Kenzo menjawab singkat "Apa?"

"Itu, Tuan Nath tadi berpesan bahwa ia tidak ingin ada yang mengganggu dan masuk ke dalam kamar nya,"

Kenzo menghentikan langkah nya seketika "Apa.. maksudmu?

Pelayan paruh baya itu menggigil ketakutan, meskipun didepannya anak SMA, namun, aura intimidasi nya begitu pekat. "Tuan Nath tadi berpesan untuk-"

"Bang Nath? Dia disini?" Kenzo memotong dengan cepat "Kau serius?"

"Benar tuan, sebelum jam makan siang tuan Nath pulang,"

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang