°³° t ï g ã

70.7K 7.4K 132
                                    

Selamat Membaca-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca
-
-
-
-
-
-
-

Gurat wajah nya menunjukkan raut tidak suka yang begitu kental. Tungkai kaki nya yang panjang berderap keluar dari sebuah ruangan yang terletak tepat paling ujung lorong.

Darren Pramudya Narendra.

Pengusaha sukses yang menjalankan segala bidang bisnis. Nama nya hilir mudik di berbagai media lokal maupun luar, menjadikan ia salah satu pengusaha paling tersohor saat ini. Apalagi saat nama nya terpampang apik di cover majalah forbes bulan lalu, media manapun makin membesar-besarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

Meskipun begitu, banyak berita beredar mengenai dirinya yang begitu kejam, berhati dingin dan sedikit licik. Ia tidak segan untuk membuat pesaingnya miskin dalam sekejap. Namun, bukan tanpa alasan ia berbuat seperti itu.

Biasanya yang menjadi target nya adalah mereka yang melakukan penggelapan uang, melakukan hal licik untuk menjatuhkannya, ataupun melayangkan tuduhan tak masuk akal kepada dirinya. Intinya, jika ada orang yang berani berurusan dengan nya, sudah pasti ia tidak akan selamat.

Saat ini, ia sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan milik keluarga nya. Bisa dibilang, pusat perbelanjaan ini adalah milik sang adik, namun ia adalah pemegang saham tertinggi di mall ini.

Adik sialannya itu selalu saja berulah. Tadi pagi ia membawa dokumen penting miliknya, dan pergi begitu saja.

Alibi nya, ia keliru saat mengambil dokumen dan tertukar. Adiknya itu, meskipun sudah dewasa namun sifat ceroboh nya tidak pernah berubah.

Sengaja ia datang sendiri tanpa menyuruh bawahannya untuk mengambil nya. Ia ingin menendang bokong adiknya dengan keras menggunakan kaki nya sendiri.

Memasuki lift untuk turun ke lantai dasar, memang saat ini ia sedang berada di lantai paling atas. Lantai yang secara khusus dijadikan ruangan untuk pimpinan berada.

Lift berdenting kala telah sampai di lantai dasar. Kaki nya berbelok menuju toilet untuk sekadar mencuci tangan nya.

Beruntung bagi nya keadaan mall saat ini cukup sepi. Ia tidak suka keramaian, bisa dibilang ia membenci nya. Hanya karena ia ingin menendang bokong adik nya, ia sampai rela datang ke tempat yang selalu ia hindari seperti tempat ini.

Keluar dari toilet, kaki nya berjalan dengan cepat sambil merogoh kantung bagian dalam jas untuk mencari kaca mata hitam milik nya.
Hari sedang terik diluar, dan ia benci sesuatu yang terlalu cerah. Hidupnya suram, keluarganya selalu mengatakan itu. Segala tentang nya selalu identik dengan warna gelap. Mulai dari pakaian, barang-barang miliknya, bahkan adik ipar nya sampai mengatakan bahwa ia memiliki aura gelap dan suram.

Sibuk dengan pemikirannya sendiri, ia sampai tidak sadar ada yang menarik pelan jas hitam nya. Tungkai kaki nya berhenti dalam sekejap.

Alis nya terangkat, mata nya bergulir ke bawah dan mendapati mahluk kecil sedang menarik jas nya pelan. Bahu nya turun naik dengan cepat, sangat terlihat jelas bahwa ia habis berlari kencang.

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang