°³²° t í g à p ü l ü h d ú a

38K 3.5K 455
                                    

Helo kawan q🙇------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helo kawan q🙇
-
-
-
-
-
-


Siang ini, sang surya tengah tertupi awan kelabu yang menjejalkan dirinya menutupi permukaan sang cakrawala. Angin kencang serta ribuan air langit menghujam bumi tanpa henti, tak memperdulikan mahluk bumi yang berlarian mencari tempat untuk sekadar meneduh.

Nuka semakin merapatkan selimutnya kala udara dingin semakin terasa menusuk. Hangat yang berasal dari penghangat ruangan bahkan seakan terkalahkan dengan udara dingin saat ini.

Netranya bergulir ke arah jam besar yang berdiri menjulang dengan begitu percaya diri, Nuka mendesah kecil. Jarum jam sudah menunjukkan waktu biasa kedua abangnya akan pulang, namun, saat ini tidak ada satupun tanda mereka akan datang.

Ia tengah duduk bersila dibalik gorden jendela di samping pintu utama. Menunggu dengan sabar para abangnya sambil memeluk botol susu hangatnya.

Adnan di belakang sana menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap gamang gundukan mungil yang bersembunyi dibalik helai gorden. Adnan sudah berkali-kali menyarankan Nuka untuk pindah ke atas sofa, namun, berkali-kali juga Nuka menolak dan berkata akan menunggunya disana.

Meskipun Nuka sudah memakai kostum penguin lengkap dengan kaus kakinya, Adnan masih saja khawatir melihat Nuka yang memilih duduk di atas lantai yang dingin.

"Hujan-hujan pelgilah" jemari gemuknya hinggap di kaca jendela "-datanglah lain hali.." nyanyian itu terdengar begitu pelan, hanya Nuka yang bisa mendengarnya.

Mungkin karena menatap guyuran air hujan di pekarangan rumahnya yang terlihat menenangkan, kantuk jadi menyerangnya saat ini.

"Hump! Abang lama pulangnya.." Sudut bibirnya melengkung ke bawah, satu tangannya bergerak ke atas-mengusak matanya pelan "Adek ngantuk"

Selimutnya sudah terjatuh begitu saja sedari tadi, tangannya sibuk menggenggam botol susu dan mengarahkannya ke celah bibirnya- ia haus

Kumpulan lemak di pipinya terlihat memerah, begitu juga dengan hidung miliknya karena merasakan udara dingin sedari tadi

"Tuan kecil, lebih baik anda pindah ke tempat yang lebih hangat. Duduk di lantai seperti itu dingin tuan." Suara Adnan terdengar khawatir, menatap cemas gundukan didepannya yang bergerak kecil- Adnan tau Nuka tengah menggeleng

Nuka melamun, namun, bibirnya tak henti menghisap dot susu di genggamannya. Hening sesaat sebelum Nuka tersadar dari lamunannya karena mendengar derungan mobil diluar sana, abangnya telah kembali!

Nuka bangkit dengan cepat, menatap antusias ke arah luar, dimana Kenzo yang keluar berasamaan dengan 2 motor yang baru tiba

Itu bang Ata dan bang Johan! Kedua sahabat Kenzo yang belum lama ini mampir ke mansion Narendra.

Kaki Nuka bergerak kecil di tempat, begitu antusias melihat Kenzo yang sudah sampai di depan teras. Tanpa menunggu lama, Nuka berjalan dan berdiri di balik pintu, menunggu Kenzo untuk membuka daun pintu besar di hadapannya.

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang