°²⁵° d ù ã p ū l ū h l í m ä

54.6K 4.6K 398
                                    

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
-


"Wih seneng nya yang mau dibotakin," Ucapan jail Kenzo berhasil membuat nyanyian sumbang Nuka terhenti seketika

"Gak tuh! Kata ayah gak ada yang belani botakin adek," Nuka menjawab sewot, sementara Kenzo tertawa kencang

Saat ini, mereka sedang di dalam mobil, menuju salon usulan sang mama yang kini asyik memangku si bungsu

"Berhenti mengganggu nya Ken," Arbani yang duduk di kursi samping pengemudi, menanggapi dengan nada serius.

Sementara Kenzo menjulurkan lidah nya ke arah Nuka, meledek. Ternyata mengusili sang adik adalah sesuatu yang begitu menyenangkan, apalagi, wajah marah Nuka yang malah menggemaskan. Ini akan menjadi hobi baru Kenzo yang akan ditekuni nya.

"Abang Kenzo nakal, wle wle in adek mah," Nuka mengadu dengan wajah memelas nya, bersandar pada dada Allicia dengan raut tersiksa

"Ken, adek mu loh nanti nangis," Allicia mengusap punggung mungil Nuka lalu mengecupi surai hitam nya

Kenzo hanya menyengir lebar. Ah, rasanya ia ingin memamerkan kepada dunia bahwa mahluk imut didepannya adalah adik nya.

"Nanti papa langsung pergi ya. Ada kolega papa di sekitaran sana yang ingin membahas beberapa proyek," Jevran yang sedari tadi menyimak, mulai angkat bicara.

"Kamu tuh kebiasaan! Pekerjaan mu itu gak bisa ditunda dulu?" Allicia cukup kesal. Pasalnya, Jevran sendiri yang mengikutsertakan dirinya dengan sukarela untuk mengantar mereka, karena katanya ia ingin quality time dengan anak-anaknya. Namun, lagi-lagi pekerjaan lah yang merusaknya.

Gara, Darren serta Nath tidak bisa ikut. Mereka cukup keki sebenarnya saat di telfon harus menghadiri meeting dadakan. Allicia bahkan yakin para pegawai nya akan terkena kemarahan seharian ini.

"Maaf ma." Jevran meringis kecil, lalu menoleh sebentar ke arah belakang "Adek mau papa beliin apa nanti?"

Nuka yang asyik bermain dengan rambut sang mama, mulai mendongak. "Adek gak ingin apa-apa,"

Kenzo di sebelahnya meringis tak setuju "Seharusnya adek kalau ditanya kaya gitu, jawabannya jangan seperti itu," Kenzo kembali melanjutkan ucapannya saat Nuka menatap nya tidak mengerti.

"Adek harus minta yang mahal," Kenzo menatap Nuka serius "Adek kan belum memiliki koleksi mobil ataupun pesawat. Adek mau yang mana?"

"Hmm mm," Nuka berpikir keras "Huum, adek mau mobil-mobilan,"

"Bukan mainan loh dek, minta nya yang asli," Kenzo berbisik rendah, tak berguna sebenarnya karena suaranya terdengar cukup keras

Arnuka's LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang