04. Perkara Pulpen

1.4K 150 12
                                    

Jam telah menunjukkan pukul 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam telah menunjukkan pukul 6. Shani juga baru saja menutup panggilan nya kepada Gracia. Dan sekarang dirinya sedang memasak nasi goreng untuk sarapan nya hari ini. Karena akan bosan juga jika dirinya setiap hari hanya makan roti.

Setelah selesai dengan aktivitas masaknya, Shani menuju kursi makan nya. Ia menyantap nasi gorengnya disana dengan televisi sebagai tontonan nya sekarang.

Namun, tiba-tiba ponsel nya berdering. Ia meraih benda pipih kesayangannya itu yang berada di atas kasurnya. Ternyata terpampang jelas nama “Papa” di layar panggilan. Ya, Rico mengirimkan panggilan video kepada Shani.

"Hai, selamat pagi, Pa!" Sapa Shani sambil berjalan menuju kursi makan nya.

"Kamu lagi apa, Sayang?"

"Shani lagi sarapan, Pa. Sambil nonton tv"

"Oh lagi sarapan. Makan apa kamu?"

"Shani bikin nasi goreng doang sih, Pa. Soalnya kalau makan roti mulu bosen juga"

"Keren! Anak Papa ini udah mandiri sekarang"

"Shani emang keren sih, Pa. Oh ya, Mama mana?"

"Ada nih lagi siapin bekal buat Angelina"

Rico mengarahkan kamera nya kepada Sandra dan Angelina.

"Haii, Njel"

"CICII!" Itu teriakan Angelina.

"Eh biasa aja dong jangan teriak juga"

"Kangen, Ci"

"Kata Kak Gracia kamu ikut ke Bandung kan nanti? Jangan kangen mulu, disini Cici jadi nggak tega sama kamu"

"Iya, Ci. Lagian emangnya kangen terus sama Cici nggak boleh? Kak Gracia aja boleh"

"Kamu kuliah jam berapa, Nak?" Tanya Sandra.

"Jam setengah 8, Ma" Jawab Shani.

"Oh yaudah nanti hati-hati ya"

Shani mengangguk, "Iya pasti"

"Yaudah ini Papa matiin ya, Sayang. Miss you"

"Miss you too, Papa"

"Lah Mama nggak? Angel juga nggak?" Celetuk Angelina.

"Iya, kangen kalian semua"

"Yaudah bye, Sayang"

Panggilan video itu terputus.

Shani tersenyum setelah menerima panggilan video itu. Ia sangat merindukan keluarganya. Biasanya setiap pagi mereka sarapan bersama, namun kali ini Shani tanpa keluarganya dan keluarganya disana tanpa Shani.

Tapi tidak apa, Shani disini harus menuntaskan tugasnya hingga akhir. Ia harus bisa membanggakan keluarganya.

"Aku kangen kalian semua" Lirih Shani.

1825 DAYS [SEQUEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang