1825 DAYS [SEQUEL]

26. Meet

"Pa, ini berapa lama lagi?"

"Sebentar lagi, Gracia"

"Daritadi bilangnya sebentar lagi terus, tapi udah setengah tiga ini belum kelar"

"...Baik saya kira sudah cukup, terimakasih"

"Tuh udah kelar" Ucap Gariel.

"Gracia duluan deh pulangnya"

"Iya tapi bareng-bareng Gracia keluarnya"

Gracia menghela nafasnya.

"Ini Shani pasti udah ngabarin, daritadi gue belum buka handphone"

Gracia memang sengaja mengsilent kan ponselnya jika sedang mengadakan meeting seperti ini. Daritadi ponselnya sudah bergetar, itu pasti iMess dari Shani, namun ia belum membuka ponselnya juga.

Kini beberapa orang sudah mulai keluar dari ruangan. Gracia juga ikut keluar dari ruangan bersama Gariel.

"Gracia pulang duluan ya, Pa" Ucap Gracia.

"Ya udah nih kunci mobilnya"

"Nanti Papa pulang gimana?" Tanya Gracia.

"Ya nanti Papa minta jemput Pak Abud"

"Gausah, Pa. Gracia naik taksi aja"

"Ya sudah kamu hati-hati ya"

"Iya, Papa"

Gracia berpamitan. Kemudian, ia melangkahkan kakinya keluar dari kantor tersebut.

"Cari taksi dulu deh baru buka handphone"

Gracia keluar dari area kantor. Berdiri dipinggir jalan sambil menunggu taksi lewat. Sinar matahari menyinari wajahnya hingga matanya menyipit.

"Gre!"

Baru saja ada yang memanggil Gracia. Tentu Gracia sangat mengenali suara itu.

"Feni?! Kok lo ada disini? Ngapain?"

Bagaimana tidak heran. Sahabatnya, Feni, berada di area kantor. Apa yang ia lakukan disini?

"Ya lewat lah anjir. Gue abis ke supermarket, beli cemilan buat dirumah. Lo sendiri ngapain disini?"

"Gue baru kelar meeting, Fen. Gue mau ketemu Shani, ini lagi nunggu taksi lewat. Tapi karena lo lewat, gue numpang dong buat ke rumah"

"Lo ngebet banget ketemu Shani anjir. Shani disini kan sebulan. Masih ada waktu 29 hari lagi, ini ganti hari aja belum, Gre"

"Dua bulan gue nggak ketemu pacar gue mana bisa gue menunda-nunda ketemu. Kalau aja gue bisa untuk nggak hadir di meeting ini mending gue nunggu Shani dirumahnya"

"Dasar bucin!"

"Intinya lo mau anterin gue kerumah nggak? Kalau nggak gue mau naik taksi, itu mumpung ada yang lewat"