Dan..
Sekarang sudah terpampang diri Shani di hadapan mereka bertiga. Dengan jeans abu-abu muda dan juga kemeja berwarna hitam yang ia gulung hingga siku serta kacamata tipis yang bertengger dihidung bangirnya. Tidak lupa juga dengan rambut Shani yang digerai membuat Gracia menatap tidak percaya.
"Ci Shani!" Angelina yang ternyata lebih dulu memeluk Shani.
Gracia tersenyum. Ia membiarkan adik dari kekasihnya itu mencuri start pelukannya kepada Shani. Toh pasti Angelina yang lebih merindukan, karena dari kecil Shani tidak pernah memisahkan diri dari keluarganya terlebih Angelina.
"Ci, kangen!"
Shani membalas pelukan adiknya yang erat itu. Ia tersenyum sumringah. Lesung pipi nya yang terlihat membuat Shani semakin manis.
"Cici juga kangen sama kamu, Angel. Kamu disana sekolahnya aman-aman aja kan? Nggak nakal kan? Selalu nurut sama Papa Mama kan?"
Angelina mengangguk, "Angel nggak mungkin nakal lah, Ci. Angel kan mau sekolah yang bener supaya nanti bisa dapet gelar kayak Cici. Jadi siswi lulusan terbaik"
Shani tertawa renyah, "Aamiin. Ayo masuk dulu deh" Ujar Shani.
Ya, merasa tidak enak jika harus berlama-lama melepas kerinduan ini di depan pintu, lebih baik mereka masuk dulu ke dalam.
Zee menutup pintu kamar Shani.
"Ini nggak mau lepas peluknya?"
"Nggak! Angel masih mau peluk Cici" Jawab Angelina manja.
"Angel, bagi juga dong Ci Shani nya. Aku juga mau peluk Cici kamu" Batin Gracia gerutu.
"Njel, boleh ikut join nggak?" Tanya Zee.
"Boleh, Zee. Sini-sini!" Jawab Angel menarik Zee untuk ikut memeluk Shani.
Semakin tidak sabar saja Gracia untuk memeluk Shani. Sebenarnya Shani tau Gracia sangat ingin memeluknya, tapi ia harus mengalah kali ini pada dua bocah kesayangannya ini. Ya, walaupun menyebalkan, tapi Gracia tetap menyebut mereka dengan bocah kesayangan.
Gracia masih diam tidak membuka suaranya. Ia sesekali menatap Shani yang memeluk erat kedua adiknya. Ya, Zee sudah dianggap adik Shani begitu juga Gracia yang sudah menganggap Angelina sebagai adiknya.
"Njel, kan Cici udah bilang panggil Zee itu pake sebutan Kak. Kok masih manggil Zee aja?"
"Orang Zee nya nggak mau dipanggil Kak. Tanya aja sendiri sama Zee nya"
"Iya, Kak. Lagian kan Zee sama Angel udah lumayan lama kenal, jadi nggak usah lah segala manggil Kak. Telinga Zee yang asing dengernya, jadi aneh malahan"
"Oh gitu. Ya senyaman nya kalian aja sih"
"Iya, Ci" Jawab Angelina.
"Kalian mau sampe kapan meluk Cici?! Kasian yang satu belum dapet giliran tuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
1825 DAYS [SEQUEL]
Fiksi Penggemar📍 𝓝𝓸𝓽𝓮𝓭 : 𝓢𝓮𝓺𝓾𝓮𝓵 𝓸𝓯 𝓖𝓵𝓲𝓶𝓹𝓼𝓮 𝓞𝓯 𝓤𝓼 📍 ꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ʙʏ ʙɪʀᴜᴀᴅᴅɪᴄᴛᴇᴅ Shania Gracia Harlan adalah salah satu mahasiswa kampus terkenal yang berada di Ibukota Jakarta, yaitu Universitas Argapura. Gracia memilih dirinya untuk masuk ke...