1825 DAYS [SEQUEL]

42. Angelina Belajar Motor?

Hari ini, Gracia dan Shani berada dirumah Feni. Tak lupa dengan Sisca, Celine, dan Chika. Ngapain lagi kalau bukan membicarakan masalah tour nya ke puncak.

"Bisa nggak ke puncak nggak sih guys? Satu tahun gue kemarin tinggal di Bogor, ya masa iya gue liburan ujungnya balik kesana" Kontra Jinan.

"Bener sih, kita kemana ya?" Timpal Sisca.

"Jogja gimana?" Tanya Chika.

"Atau Bali?" Timpal Feni.

"Bali fix!" Timpal Sisca.

"Menurut lo kemana, Gre?" Tanya Feni.

"Kamu mau nya kemana, Shan?"

"Alah bucin!" Decak Feni.

"Udah kita ke Bali aja. Seru deh kayaknya"

"Yaudah, Bali!"

"Mau terbang kapan?"

"Besok gimana?" Tanya Gracia.

"Searching tiket nya dulu ada nggak tiket nya" Ujar Chika.

"Mending ke Malaysia" Celine buka suara.

"Waduh, itu nanti kapan-kapan ya. Bali dulu lsh jangan tiba-tiba udah ke Malaysia" Ujar Jinan.

"Nih ada, penerbangan jam 10 pagi. Gimana?" Ujar Chika.

"Nah, gimana? Kita harus secepatnya pergi sih, soalnya minggu depan udah jatah terakhir Sisca, Chika, Jinan, sama Shani di Jakarta"

"Yaudah gas!" Ujar Feni.

"Pesen tiketnya, Chik"

"Cowok lo beneran nggak mau ikut, Chik?"

"Nggak mau. Dia sibuk banget. Belum aja gue putusin tuh anak"

"WOI CHIKAAA! ASTAGAA"

"Enteng banget mulut lo bilang putus"

"Ya gimana ya, Sis. Buat apa pacaran kalo sama sekali nggak ada waktu buat pacar nya? Ngabarin sih ngabarin, tapi dikira gue nggak butuh ketemuan"

"Yaudah gas putusin!"

"Tuh dengerin Chika, Babe..." Bisik Shani ditelinga Gracia.

Lantas Gracia kaget, lalu Ia tersenyum.

"Kita udah tunangan, bukan pacaran lagi" Gracia kali ini yang berbisik.

"Weh dua bucin, kalian ngapain malah bisik-bisik sih. Ikutan kenapa sih" Celetuk Jinan.

"Apaan sih lo!"

"Gue udah order tiket nya buat kita semua. Kita disana mau berapa hari?"

"3 hari cukup lah ya" Sahut Sisca.

"Boleh"

"Oke, pulang dari sini jangan lupa packing. Terutama izin sama orang tua"

"Yaudah gue mau pulang" Ujar Sisca.