09. Transfer Energi

1.8K 134 2
                                    

Mereka berempat sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berempat sudah masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Namun, Shani teringat bahwa Gracia tadi ingin membawanya ke suatu tempat. Entah mau kemana karena sudah lumayan malam.

"Ge.." Panggil Shani.

"Iya?"

"Kamu mau ajak aku kemana? Kamu tadi di mall sempet bilang kalau kamu mau ajak aku ke suatu tempat. Ini udah malem, tetep jadi?"

Gracia mengangguk, "Jadi. Simpen paperbag nya dulu. Kita nggak keluar Apartemen kok"

"Terus kemana?" Tanya Shani bingung.

"Ikut aku aja ya. Aku nggak bakal lakuin macem-macem kok ke kamu"

Shani mengangguk. Ia percaya pada Gracia. Tidak mungkin Gracia akan melakukan yang melewati batas wajar pada Shani.

Gracia dan Shani keluar dari kamar. Terus menarik pelan tangan Shani masuk ke dalam lift. Gracia menekan tombol lantai paling atas.

Ting

Pintu lift terbuka.

"Ge, kita ngapain ke rooftop?" Tanya Shani.

"Nggak ngapa-ngapain. Aku cuma mau duduk berdua aja sama kamu disini" Jawab Gracia.

Gracia memberi arahan untuk Shani duduk di sampingnya. Ya, kini mereka berdua berada di rooftop Apartemen. Angin malam yang berhembus menyerap ke tubuh mereka.

Shani duduk disamping Gracia, "Kamu kenapa nggak bilang kalau mau kesini? Angin nya kenceng, Ge. Aku dingin"

Gracia menoleh. Ia lupa kalau Shani hanya memakai t-shirt pendek. Untung saja Gracia selalu menggunakan jaket varsity kesayangannya. Ia melepas jaketnya dan ia balutkan ke tubuh kekasihnya itu.

"Pake jaket aku" Gracia menyuruh Shani memasukkan tangan nya agar jaket itu terpakai ditubuhnya.

"Tapi kamu yang kedinginan"

"Lebih baik aku yang kedinginan daripada kamu yang kedinginan, Shani" Jawab Gracia.

"Kamu ngapain ajak aku kesini? Aku tau ada yang mau kamu luapin disini, nggak mungkin cuma sebatas duduk doang" Tanya Shani.

"Kayaknya aku sedikit nyesel ketemu sama kamu hari ini, Shani" Tutur Gracia membuat Shani mengerutkan keningnya.

Maksud Gracia apa?

"Kenapa nyesel?" Tanya Shani.

"Iya aku nyesel karena dengan aku ketemu kamu disaat kita yang emang ditakdirkan untuk LDR-an, rasa kangen itu pasti akan semakin besar setelah pertemuan ini, Shani. Aku nggak mau pulang ke Jakarta rasanya. Aku mau disini sama kamu. Aku nggak bisa terus-terusan kangen sama kamu"

"Ge, liat aku"

Gracia belum mampu untuk menoleh.

"Liat mata aku, Ge"

1825 DAYS [SEQUEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang