30. Gracia, U Okay?

1.7K 160 16
                                    

Malam ini mau tidak mau Gracia harus tidur dirumah Shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini mau tidak mau Gracia harus tidur dirumah Shani. Gracia juga sudah izin kepada kedua orang tuanya lewat telepon tadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Hujan semakin deras. Hawa kamar Shani menjadi dingin walaupun pendingin ruangan di kamarnya sudah dikecilkan.

"Ge, dingin..."

"Padahal kamu udah pake hoodie lho. Masih dingin?" Tanya Gracia.

Shani mengangguk sambil mengusap-usap tubuhnya kedinginan.

"Sini, masuk" Gracia merentangkan tangan nya.

"Kamu mah modus mulu"

"Ya kamu dingin kan? Atau mau dimatiin aja pendingin nya?"

"Aku sih bisa aja tidur nggak pake AC, tapi emangnya kamu bisa?"

"B-bisain. Gapapa daripada kamu kedinginan. Lebih baik aku kepanasan daripada kamu menggigil kayak gini"

"Jangan. Ya udah aku minta peluk aja"

"Yaudah, sini-sini"

Shani yang semula berdiri, langsung menubruk tubuh Gracia yang berada di tempat tidur.

"Astagfirullah, pelan-pelan kali"

"Salah. Kok astaghfirullah?"

"Oh iya, suka salah emang mulut aku"

"Masih dingin, Ge"

"Selimut nya dulu tarik, Shani"

"Tarik sendiri"

"Astaga, Tuhan. Kenapa jadi kamu yang manja sama aku? Kan aku yang mau manja sama kamu"

"Ya emangnya nggak boleh?" Tanya Shani.

"B-boleh. Yaudah kamu bangun dulu. Aku ambil selimut dulu"

"Kan bisa pake kaki, Shania Gracia"

"Aku pendek, Shani. Kaki aku nggak nyampe buat ambil selimut kamu tuh"

Shani tertawa.

"Gausah ketawa deh kamu. Buruan turun dulu. Main nubruk-nubruk aja kamu mah. Udah tau aku mungil begini" Ujar Gracia.

Shani bangun. Ia merebahkan dirinya di samping Gracia atau lebih tepatnya ditempat yang seharusnya ia tempati.

Gracia mengambil selimut. Ia menutupi tubuhnya serta tubuh Shani yang berada di sampingnya. Hujan masih turun, bahkan semakin deras. Petir pun ikut bergemuruh.

"Astagfirullahalazim" Kaget Shani setelah mendengar dentuman gemuruh dari langit.

"Ge, peluk. Takut..." Lanjutnya.

"Iya sebentar, Sayang. Aku rebahan dulu ini"

Gracia merebahkan tubuhnya. Dengan segera, Shani memeluk tubuh Gracia kembali. Gracia hanya tersenyum melihat kekasihnya memeluknya sambil menutup matanya rapat-rapat.

1825 DAYS [SEQUEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang