01. Mahasiswi Baru

2.8K 202 14
                                    

Alarm milik gadis berambut sedikit coklat ini sudah berbunyi, pertanda jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alarm milik gadis berambut sedikit coklat ini sudah berbunyi, pertanda jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Hari ini adalah hari pertama gadis ini masuk kuliah setelah menjalani masa Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau lebih sering dikenal dengan sebutan Ospek selama tiga hari kemarin.

Gadis ini merabakan tangannya ke atas meja samping tempat tidurnya untuk meraih ponsel miliknya. Setelah mendapatkannya, ia segera mematikan alarm yang terus mengganggu telinganya walaupun dengan mata yang masih tertutup. Dan kini, alarm itu berhenti bersuara.

Gadis berambut sedikit coklat ini membuka matanya perlahan. Tidak langsung beranjak dari tempat tidur, gadis ini justru diam menatap langit-langit kamarnya. Ia sedang mengumpulkan  nyawanya untuk segera melakukan ibadah shalat subuhnya. Dan setelah terkumpul, ia turun dari tempat tidur lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Gadis itu adalah, Shani Indira.

Berbeda dengan kekasihnya, Shania Gracia, ia masih dengan sifat yang sama, yaitu susah bangun. Alarmnya sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, namun matanya belum mau membuka.

"CI GRE, BANGUN! CEPETAN MANDI!"

Itu suara Zee, adiknya. Bukan Gracia namanya jika setiap pagi tidak mendengar teriakan Zee dikamarnya. Memang sesulit itu Gracia untuk bangun pagi, kecuali Shani yang membangunkan.

"Ci Gre, bangun! Ini hari pertama Cici kuliah lho. Masa baru hari pertama nama Cici udah jelek aja kalau sampe telat ke kampus. Buruan bangun, mandi!" Zee terus berusaha membangunkan.

Yang daritadi diteriaki oleh Zee masih belum juga membuka matanya. Ia malah mengambil bantal untuk menutupi telinganya.

"Buruan bangun, Ci Shania Gracia!"

Zee terus menggoyangkan tubuh Gracia. Namun, walaupun terusik Gracia tetap tidak mau bangun.

"Ya Tuhan! Lima menit lagi deh, Zee. Cici ngantuk banget nih" Balas Gracia namun matanya masih enggan untuk terbuka.

"Nggak bisa, Ci. Ayo bangun! Mau Zee siram kah? Ini udah mau jam setengah 6 tau. Buruan bangun, Zee mau sarapan nih nanti telat ke sekolah"

"Ya kamu tinggal sarapan duluan aja, Zee. Cici bisa nanti kok sar—"

Pembicaraan Gracia terpotong karena tiba-tiba ponsel Gracia berdering. Kali ini bukan alarm, ini suara dering panggilan masuk dan ini panggilan masuk dari Shani. Kenapa bisa langsung tau? Karena Gracia sengaja membedakan nada dering panggilan untuk kekasihnya itu.

Zee membuang nafasnya, "Kenapa nggak daritadi aja sih Kak Shani telpon nya. Kalau kayak gini kan Zee nggak susah payah buang-buang suara Zee buat bangunin Cici" Dengus Zee sebal.

Gracia hanya menderetkan senyuman gigi nya pada adiknya dengan muka tanpa rasa bersalah.

"Gausah nyengir gitu deh, Ci. Udahlah Zee mau turun ke bawah" Decak Zee masih sebal.

1825 DAYS [SEQUEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang