Miyaz harusnya memang tidak datang ke acara itu. Harusnya dia pura-pura sibuk dengan jadwal syuting. Tapi karena tidak ingin membuat namanya semakin jelek di dalam keluarga Zaigham, Miyaz terpaksa datang.
Miyaz membawakan hadiah untuk ibu mertuanya yang hari ini ulang tahun. Tapi wanita paruh baya itu bahkan hanya meliriknya sekilas tanpa mengucap terima kasih.
Apa Miyaz sakit hati? Ya, sedikit.
Tapi Miyaz tak mau memusingkan hal itu. Apa pun yang dilakukannya tak akan membuat mertuanya menyukainya.
Miyaz juga tak mau pusing dengan segala cara agar dirinya disukai. Yang tidak mau membuka hati adalah mereka, kenapa dia yang harus pusing?
Lebih baik menyantap kudapan kan? Itu memang tujuan Miyaz sejak awal.
Biarkan mertuanya menggosipkan dirinya di ruang depan, sebab Miyaz akan menjajah prasmanan.
"Tante nggak nyangka loh Miyaz, artis kayak kamu bisa makan banyak," ucap salah satu tante Zaigham. Entah itu pujian atau sindiran kepada Miyaz karena piringnya yang penuh dengan aneka kue.
Tapi Miyaz hanya mengangkat alis, "Aduh gimana ya Tante, dari kecil saya itu nggak bisa gendut. Makan banyak malah makin kurus, saya juga pusing gimana caranya biar gendut."
Sekalian saja kan Miyaz menyombongkan diri? Makan banyak dan tidak bertambah berat badan adalah keinginan setiap wanita.
Terbukti, tante Zaigham itu mendengus dan meninggalkannya.
Miyaz kini sudah mengambil piring ketiganya. Berisi nasi goreng kambing yang sejak awal sudah dia incar.
Namun dia dengar suara ibu mertuanya mendekat.
"Ayo Nak Jihan makan dulu, ini hidangan dari restoran kesukaan Zaigham dulu loh."
Miyaz tidak tahu siapa wanita yang bersama mertuanya. Tapi mereka terlihat akrab. Apalagi ketika nama Zaigham disebut, wanita muda itu seketika tersenyum dan mau mengambil piring.
Wanita itu berjalan dengan anggun. Mirip putri kerajaan yang harus menaati aturan. Langkahnya terlalu gemulai menurut Miyaz. Seolah kakinya akan titanus jika menginjak tai ayam.
Miyaz menghentikan suapan yang baru akan mendarat ke mulutnya ketika wanita itu menatapnya.
"Oh iya Miyaz, Mami lupa kenalin Jihan ke kamu. Jihan ini teman sejak kecil sekaligus MANTAN PACAR Zaigham," ujar mertua Zaigham menekankan kata mantan pacar, mungkin agar Miyaz cemburu.
Miyaz sudah menduganya. Dia ulurkan tangan pada wanita berambut hitam legam yang di-curly itu. Wanita yang sama dengan yang dimaksud oleh ayah mertuanya melalui pesan singkat pada Zaigham tempo hari.
Bergabungnya Jihan tentu ada maksud lain bukan hanya sekadar urusan partai, dilihat dari bagaimana cara ibu mertuanya memperlakukan wanita itu.
Wanita-wanita seperti Jihan yang mirip Maudy Ayunda ini memang sangat cocok untuk Zaigham, tapi Miyaz yang saudari jauh Song Hye Kyo tentu lebih pas untuk melengkapi hidup Zaigham. Jadi Miyaz tidak akan minder sama sekali.
"Miyaz Damara, ISTRI ZAIGHAM," katanya tak kalah bangga. Mau apapun status wanita ini dengan Zaigham di masa lalu, Miyaz tak peduli. Miyaz sudah menang telak sejak Zaigham meminangnya.
"Saya pernah lihat kamu di tv, senang bertemu denganmu Miyaz, saya Jihan."
Miyaz tidak pernah membenci senyuman seseorang, namun kali ini dia tidak suka dengan senyum yang Jihan berikan. Bukan karena senyumnya sinis, tapi karena kelewat manis dan tentu itu membuatnya jengkel.
"Zaigham sebentar lagi ke sini kok, Jihan," tutur mertua Miyaz pada Jihan, bukan dirinya.
Ya, terus kenapa kalau Zaigham sebentar lagi ke sini? Harusnya mertuanya itu berkata pada Miyaz kan? Bukan Jihan yang hanya sekadar mantan pacar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Zone
RomanceMiyaz Damara adalah nama yang tak asing bagi penduduk negeri ini. Artis cantik yang sarat akan sensasi. Tiap gerak-geriknya selalu mengundang kehebohan. Berbanding terbalik dengan Miyaz yang sering mendapat cibiran, Zaigham, adalah seorang politikus...