28. Si Paling Mantan

2.6K 205 20
                                    

"Gam aku minta maaf," kata Miyaz yang ketiga kalinya tapi masih tak mendapat respons dari Zaigham, dan pria itu masih mendiamkannya.

Zaigham pura-pura sibuk dan berkutat dengan laptopnya sampai Miyaz menyeletuk lagi, "Ambekan banget sih, masa diminta beliin underware doang marah?"

Mendengar itu Zaigham jadi emosi. Bagaimana hal memalukan itu dianggap enteng oleh istrinya? Miyaz memang sering mengerjainya, tapi yang kali ini agak sulit diterima Zaigham.

"Doang? Kamu bikin saya malu dihadapan banyak orang itu kamu anggap 'doang'?"

Zaigham tutup laptopnya, menatap Miyaz yang menciut di depannya.

"Ya abisnya aku kesel sama kamu! Kenapa kamu nyapa Jihan dulu bukan aku! Kamu masih ada rasa sama dia?"

"Jangan kekanakan Miyaz, kamu tahu perasaan saya seperti apa ke kamu."

Apa wanita memang selalu begini? Hal sepele seperti menyapa mantan saja selalu dilebih-lebihkan?

Miyaz tersenyum kecewa, "Memangnya seperti apa? Kamu pernah bilang perasaan kamu ke aku gimana? Kamu bahkan nggak pernah bilang cinta ke aku!"

Zaigham terdiam. Sedangkan mata Miyaz berkaca-kaca, siap menumpahkan air matanya. Wanita hamil itu memang sangat sensitif, Zaigham jadi merasa bersalah.

"Gak usah jauh-jauh bahas cinta deh, sekarang panggilan kamu ke aku aja apa? Saya-kamu? Kamu pikir aku klien kamu? Aku cuma rekan tidur yang bisa muasin nafsu kamu, gitu? Aku istri kamu Gam, tapi kamu jauh lebih akrab sama Jihan."

Miyaz menangis, kali ini benar-benar tumpah segala kekecewaannya. Zaigham yang merasa ditampar oleh perkataan Miyaz lantas berdiri dan memeluk wanita itu. Membiarkan istrinya membasahi kemejanya dengan air mata.

"Maaf. Maafkan saya Miyaz kalau panggilan itu selama ini menyakiti kamu. Sa-- maksudnya akuuu... akan mengubahnya."

Dengan sesegukan Miyaz menatap Zaigham dan membiarkan pria itu mengusap air matanya. Lalu Zaigham mengecup kedua matanya.

"Jangan berpikiran seperti itu lagi. Kamu sangat berarti bagiku, ibu dari anakku."

Tetap saja, Zaigham tidak mengungkapkan perasaanya. Atau memang sebenarnya tidak pernah mencintainya.

Miyaz melepaskan tangan itu dan kembali ke kamarnya.

Miyaz melepaskan tangan itu dan kembali ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zaigham kira masalah kemarin dengan istrinya sudah selesai, namun nyatanya tidak demikian. Ia merasa Miyaz memang sedikit berubah. Wanita itu tidak lagi manja dan meminta ngidam yang aneh-aneh lagi.

"Kamu tidak ingin sesuatu?" tanya Zaigham usai mereka makan malam dan Miyaz langsung ingin beranjak menuju kamar.

Namun wanita yang sedang hamil muda itu hanya menggeleng singkat, membuat Zaigham hanya mampu menghela napasnya.

Marriage ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang