Jakarta, 2022
Tidak ada ketenangan dalam hidup Miyaz. Rasanya setiap hari selalu ada masalah. Bukan dia yang mencari masalah, tapi masalah yang terlalu mencintainya hingga tak pernah lepas dari hidupnya.
Saat ini Miyaz sedang berada di kamarnya. Baru melek saat sang asisten memberitahunya tentang kabar buruk.
Dwi--asisten Miyaz--diberitahu oleh Saputra bahwa tawaran iklan untuk Miyaz tiba-tiba dibatalkan.
Sebuah iklan fast food yang kemarin ditawarkan kepada Miyaz kini malah menggaet artis lain. Bukan masalah itu sebenarnya yang membuat Miyaz naik darah. Tapi pihak pengiklanan justru memakai orang lain untuk membintangi produk mereka yang tak lain rival berat Miyaz.
Siapa lagi kalau bukan Rivia, si selingkuhan mantan kekasih Miyaz ketika dulu masih menjalin kasih dengannya. Juga seseorang yang menyebarkan rumor bahwa Miyaz adalah Sugar Baby dari seorang pejabat DPR.
"Dwi, lo tahu kan gue dari kemaren nggak nyari masalah apa pun? Nggak masuk akal banget batalin iklan gara-gara postingan gue makan pecel lele!"
Itu adalah alasan yang dibuat oleh pihak iklan. Lagipula Miyaz akan mengiklankan sebuah ayam goreng, lantas apakah pecel lele dianggap saingan?
Miyaz yang selalu remidi semua mata pelajaran saja tahu kalau habitat mereka berbeda, dan selama ini juga belum ada restoran fast food yang menyajikan pecel lele sebagai menunya jika memang dianggap kompetitor.
"Katanya itu membuat makanan mereka tidak lagi berkelas, Mbak Miyaz," sahut Dwi, asisten pribadi Miyaz yang selalu menyiapkan segala keperluannya.
"Halah gembel, itu si Pelakor yang mereka kontrak malah pernah makan ingus dab upilnya sendiri, segala bilang nggak berkelas. Lihat aja, bakal gue jatohin mereka semua!"
Miyaz tidak pernah main-main dengan ucapannya. Siapa pun yang mencari gara-gara akan ia habisi.
Sebenarnya, Miyaz bisa saja melepas mereka. Tapi masalahnya Miyaz sudah memberikan kode bahwa dia akan dikontrak pengiklanan tersebut, lantas jika gagal dan yang mendapatkan justru adalah rivalnya, sudah pasti dia akan kembali mendapat cibiran.
Miyaz meraih ponselnya. Dwi yang melihat itu sudah curiga.
"Mbak, kamu mau ngapain?" Firasat Dwi mengatakan akan ada masalah yang lebih besar setelah ini.
"Udah diem, pokoknya bentar lagi kalau wartawan nyerbu di bawah, bilang gue lagi syuting ya"
"Jangan gitu Mbak, nanti Saputra bisa marahin saya" Saputra adalah manajer Miyaz. Artinya yang mengatur segala urusan tawaran pekerjaan bahkan asetnya.
"Eh bentar, kok gue nggak lihat Saputra?" tajya Miyaz tiba-tiba.
Sudah dua hari manajernya itu tidak mendatangi Miyaz, bahkan memberi kabar terkait jadwal pun lewat Dwi.
"Lagi nyiapin audisi buat artis baru kali Mbak Yaz"
"Ya tapi tetep aja, dia manajer gue. Ngapain ngurusin artis lain?"
Miyaz kembali mengutak-atik ponselnya.
Dwi meneguk ludahnya.
"Dwi, gue mau nyalon ntar lagi. Kalau Saputra telepon, lo yang jawab"
Jantung Dwi sudah berdegup bukan main. Dia segera mengecek ponselnya. Melihat cuitan yang baru Miyaz buat di Twitter nya. Rasanya bencana besar baru saja dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Zone
RomanceMiyaz Damara adalah nama yang tak asing bagi penduduk negeri ini. Artis cantik yang sarat akan sensasi. Tiap gerak-geriknya selalu mengundang kehebohan. Berbanding terbalik dengan Miyaz yang sering mendapat cibiran, Zaigham, adalah seorang politikus...