Setelah sekian purnama ya baru aku rilis ekstra chapnya😭😭 mohon maaf sekali kalau udh berdebu, aku double up kok. Komen yg rindu Zaighamm
***
Bulan-bulan telah berlalu, kini kandungan Miyaz telah memasuki trimester ketiga. Sama seperti saat hamil muda, keanehan Miyaz tiada habisnya. Justru makin hari Zaigham makin tersiksa.
Miyaz dan segala keribetannya adalah sesuatu yang tak terpisahkan.
Rentetean ocehan Miyaz keluar tiada henti di pagi hari begini.
Wanita itu sedang mengomel di depan lemari pakaiannya, sedangkan Zaigham sibuk menyisir rambutnya.
Sekarang ocehan Miyaz di pagi hari sudah dia anggap layaknya kicauan burung. Alias, tidak akan terlalu dia pedulikan.
"Gam, kok kamu nggak ingetin aku aku kalau hari ini acara lamaran sepupu kamu?" Miyaz berkacak pinggang.
"Aku harus gimana ini? Nggak ada persiapan apa-apa?" katanya dengan mondar-mandir di depan lemari pakaian.
"Aku belum ke salon untuk nata rambut! Aku nggak punya baju juga."
Selesai dengan rambutnya, Zaigham memakai jam tangan dan dasinya. Jangan tanya Miyaz, wanita itu jelas tidak bisa mengikat dasi. Karena kali pertama belajar, Zaigham justru dicekik.
"Gam kamu dengerin aku nggak sih? Kenapa nggak ngingetin coba?" kali ini Miyaz berkacak pinggang.
"Aku udah ingetin kamu dari tiga hari lalu" jawab Zaigham. Simpul dasinya sudah berhasil dia bentuk.
"Kok aku nggak inget kamu ngomong gitu?"
"Kamu nggak pernah dengerin aku ngomong."
Miyaz memutar bola matanya, "Terus ini sekarang gimana? Aku nggak punya baju, Zaighaaam!"
Zaigham memijit kepalanya. Melirik walk in closet yang isinya penuh dengan baju-baju Miyaz.
"Itu tiga lemari apa isinya kalau bukan baju kamu? Kain pel?" tanya Zaigham sudah tidak bisa menahan dongkol.
"Ya baju lah, tapi nggak ada yang bisa aku pakai."
"Miyaz serius, aku kemarin liat kamu check out baju? Emang itu nggak baru? Kamu beli baju bekas?"
"Ya beda kasus, itu baju yang nggak bisa aku pakai pokoknya."
"Kenapa? Emang kenapa baju yang itu?"
Miyaz mendengus lalu mengambil baju yang Zaigham maksud. "Aku beli lingerie. Emang boleh aku pakai itu? Kamu nggak masalah tubuhku terekspose? Kalau nggak masalah ya--"
"Enak aja! Aku buat 'Mawar' kamu lecet lagi kalau berani!"
Entah mengapa Miyaz tersenyum ketika Zaigham menyebut miliknya 'Mawar'. Zaigham tampaknya benar-benar ketahihan memakai julukan itu.
Si 'Mawar' dan 'Maskulin' adalah dua pasangan yang tak terpisahkan. Ah... Miyaz jadi ingin disapa pagi-pagi begini.
"Kamu jago banget bikin salting deh Gam," katanya dengan mencolek dada Zaigham. Mirip perawan yang malu-malu. Padahal sudah sejak setahun lalu Zaigham menghisap madu si 'Mawar'.
"Salting kenapa?"
Ah, Miyaz lupa kalau Zaigham adalah salah satu spesies paling tidak peka di muka bumi ini.
"Udahlah intinya kamu anterin aku beli baju ke mall. Aku gak bisa pake baju yang lama."
"Nggak bisa Miyaz, aku ada meeting bentar lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Zone
RomanceMiyaz Damara adalah nama yang tak asing bagi penduduk negeri ini. Artis cantik yang sarat akan sensasi. Tiap gerak-geriknya selalu mengundang kehebohan. Berbanding terbalik dengan Miyaz yang sering mendapat cibiran, Zaigham, adalah seorang politikus...