30. Kasih yang Hancur

3.1K 198 20
                                    

Miyaz ingin menganggap apa yang dia baca kemarin hanya angin lalu. Namun tampaknya tidak demikian saat berita tentang ayah mertuanya muncul di televisi. Papi Zaigham bebas dan dinyatakan tidak bersalah.

Jelas ini adalah power yang Jihan keluarkan. Entah apa yang dilakukan wanita itu hingga bisa membuat ayah mertua Miyaz lepas dari segala tuduhan, yang jelas, Jihan tidak bisa diremehkan. Maka tidak heran jika ibu mertua Miyaz sangat getol ingin anaknya kembali bersama Jihan.

Posisi ini membuat posisi Miyaz makin terpojok dan tidak berarti.

Namun dia juga tidak akan takut selama Zaigham tetap berada di sisinya. Dia hanya perlu Zaigham untuk memihaknya.

Tapi Miyaz juga tidak bodoh. Jihan tidak akan melakukan semua itu secara cuma-cuma. Sudah jelas sekali Jihan meminta imbalan dari pesan yang dia kirim untuk Zaigham.

Sekarang tugas Miyaz selanjutnya adalah mengetahui janji apa yang Zaigham buat dengan Jihan. Mengapa wanita itu sampai harus mengirim alamat. Dan alamat apa yang akan Jihan kirim?

Dengan hati yang gamang sepanjang pagi, Miyaz mengikuti Zaigham. Miyaz juga tidak sendiri, dia butuh saksi mata untuk memergoki Zaigham jika benar mereka berselingkuh.

Jadi Miyaz menjadi penguntit bersama kedua sahabatnya, Freya dan Letizia. Awalnya mereka sangat marah mendengar cerita Miyaz tentang kecurigaannya itu, lalu kini mendukung Miyaz dengan penuh.

Freya dengan segala power hukumnya bahkan ingin memanggil polisi juga suaminya yang seorang pengacara agar Zaigham benar-benar membusuk di penjara. Namun Miyaz melarang, bisa saja semua itu hanya kecurigaannya. Zaigham tidak berselingkuh dengan siapapun.

Setidaknya Miyaz berharap begitu.

Usai Zaigham meninggalkan rumah, Miyaz bersama dua sahabatnya mengikuti pria itu. Letizia yang memiliki keahlian untuk salip-menyalip, bahkan pernah ikut balap liar, tidak membiarkan kehilangan jejak Zaigham sedikitpun.

Pria itu memang berangkat ke kantor. Miyaz menunggu di dalam mobilnya. Jelas kesepakatan Jihan dan Zaigham itu tidak akan dilakukan di kantor, sebab jika hal itu benar ia tak perlu mengirim alamat.

"Yaz, lo yakin kuat kan kalau kita buntutin Zaigham? Ada konsekuensi yang harus lo hadapi," ujar Freya memastikan Miyaz benar-benar siap.

Miyaz yang duduk di belakang hanya bisa menghela napas dan mengelus perutnya berkali-kali. Sama seperti dirinya yang gelisah, bayinya juga sepertinya merasakan itu. Perut Miyaz jadi mulas, namun dia tidak ingin jujur pada dua sahabatnya itu.

"Yakin, kalau gue mau pura-pura bodoh pun, gue bakal mengabaikan pesan itu. Gue nggak bisa diem aja, kalian sendiri tahu, seorang Miyaz Damara nggak boleh kalah."

Miyaz kuatkan tekad untuk menghadapi segala konsekuensi yang ada. Mengikuti Zaigham sama saja sudah siap jika pernikahan mereka tidak baik-baik saja. Miyaz lebih baik menerima kenyataan sepahit apapun daripada harus pura-pura tidak tahu demi sebuah kedamaian yang palsu.

"Lo bakal jadi Hot Mommy kok Yaz, tenang aja kalau si Zaigham beneran bajingan, gue siap cariin lo duda pirang," dalam situasi itu Letizia masih bisa bercanda. Dia ingin mencairkan suasana tegang di antara mereka. Karena jujur, Letizia sendiri sangat gemas. Ingin rasanya langsung masuk kantor dan menampar Zaigham.

Dua jam menunggu dengan segala cemas dan hati yang meradang, penantian mereka tidak sia-sia. Beberapa saat kemudian Zaigham keluar dan mengendarai mobilnya.

Letizia langsung tancap gas mengikutinya.

Miyaz yang selama ini tidak religius dan sering lupa beribadah, hanya bisa berdoa dan mempersiapkan diri. Jika memang apa yang ada di bayangan Miyaz benar terjadi, wanita itu tidak akan lagi menahan diri. Dia akan benar-benar meninggalkan Zaigham.

Marriage ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang