Miyaz memang tak akan pernah membiarkan dirinya larut dalam masalah. Dia harus segera mencari kebahagiaan untuk menghilangkan stressnya. Karena terlalu banyak pikiran hanya akan berdampak pada kecantikannya, yang akan mengurangi tingkat kesempurnaan dirinya.
Satu-satunya hal yang bisa Miyaz banggakan dari dirinya adalah tubuhnya. Tentu saja hal itu tidak boleh hilang. Aset berharga Miyaz adalah wajah dan kemolekannya.
Jadi kali ini dia melakukan spa dengan dua sahabatnya. Menikmati pijatan yang membuat seluruh stressnya meluruh. Jangan lupakan tumpukan tas dengan logo brand-brand mewah yang nangkring di pojokan. Menghabiskan uang suami adalah healing terbaik!
"Yaz, lo belum ceritain yang di Hawaii loh," kata Letizia. Tadi sebelum ke tempat spa, Miyaz juga mentraktir semua belanjaan sahabatnya karena tak memberikan mereka oleh-oleh dari Hawaii.
Sepatu yang dibelinya bersama Zaigham sudah pria itu buang karena menyebabkan dirinya masuk got. Padahal penyebab utamanya adalah maminya sendiri. Coba beliau tidak mengganggu mereka, pasti Miyaz tak akan mengeluarkan ide untuk jahil yang pada akhirnya membuat Zaigham terperosok.
"Iya loh Yaz, ada kejadian menarik apa nih di Hawaii?"
Mereka bertiga berbaring di ranjang dengan berbalut handuk putih. Para pelayan spa di sana semua perempuan, Miyaz menempati posisi tengah hingga kedua sahabatnya saling merilik dari kanan dan kirinya.
Miyaz berdecak kesal karena kembali diingatkan dengan kejadian itu, tapi sebelum menjawab dia suruh semua pegawai spa untuk keluar dulu.
Dia tidak ingin masalahnya ini menjadi gosip.
"Enggak ada hal menarik apapun seperti yang kalian bayangkan," yang ada malah sial, apalagi karena mimpi gila itu.
"Yahh... penonton kecewa. Masa sih nggak ada adegan saling tempel-tempelan bibir gitu?" Letizia masih tetap mengejar. Agak mustahil baginya jika mereka masih tetap lempeng usai bulan madu.
"Ada," jawab Miyaz kemudian. Kedua sahabat Miyaz seketika bangkit, antusias.
"Ha gimana-gimana? Cerita Yaz!"
"Buru Yaz, dia cium lo di mana?" Freya juga menjadi super kepo.
"Mimpi," lanjut Miyaz kemudian, kini kedua sahabatnya yang berdecak kesal.
"Ck, Yaz yang bener aja."
"Gue serius. Zaigham cium gue di mimpi," bahkan mimpi itupun juga masih mendapat intrupsi gara-gara Zaigham yang membangunkannya secara brutal. Memang tidak di mimpi maupun dunia nyata, pria itu sama menyebalkannya.
"Ya berarti lo yang harus cium dia di real life," pungkas Letizia.
"Udahlah, gue males berusaha lagi, capek," Miyaz merasa pesimis kali ini, satu-satunya hal yang mungkin tidak bisa dia dapatkan adalah cinta Zaigham.
"Seriously seorang Miyaz Damara nyerah? Diketawain haters lo Yaz"
"Tahu nggak sih, nggak cuma Zaigham yang bikin stress. Maknya lebih parah, gue suruh masak 3 kali, belum dicicipi udah dibuang. Gimana gue nggak kesel?"
"Kalau sama mertua emang sulit sih. Kuncinya cuma sama Zaigham, tapi dia juga nggak ada perubahan ya?" kata Freya, dia bahkan dulu menyerah dengan mantan kekasihnya karena restu orang tua tersebut.
"Belum. Semua masih bisa terjadi. Lo mau ikutin saran gue kali ini nggak Yaz?" bukan Letizia jika tak memiliki segudang ide gila dan pastinya di luar nalar.
"Makasih, saran lo pasti nggak waras"
"Lo mau buktiin kalau Zaigham tertarik sama lo atau enggak kan? Caranya cuma bikin dia cemburu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Zone
RomanceMiyaz Damara adalah nama yang tak asing bagi penduduk negeri ini. Artis cantik yang sarat akan sensasi. Tiap gerak-geriknya selalu mengundang kehebohan. Berbanding terbalik dengan Miyaz yang sering mendapat cibiran, Zaigham, adalah seorang politikus...