19. Unboxing?

4.4K 234 22
                                    

Zaigham baru membuka matanya akibat gedoran di pintu kamarnya terdengar membabi buta. Jangan tanya siapa pelakunya, sudah pasti Miyaz Damara.

Dengan kesal Zaigham bangkit, "Ada apa?!" katanya setengah jengkel. Semalam dia lembur karena ada pekerjaan penting, lalu pagi ini ketika jam masih menunjukkan angka 5, Miyaz dengan kurang ajarnya membangunkan dia dengan semena-mena.

"Pindah ke kamarku Gam, Mama mau ke sini!”

Zaigham yang sedang menguap, seketika berhenti, "Ha?"

"Mama aku, udah terbang ke Jakarta. Dua jam lagi sampai, jangan sampai dia lihat kita pisah kamar"

Lalu dengan seenaknya Miyaz menyerobot masuk ke kamar Zaigham.

"Ngapain kamu?" teriaknya saat Miyaz mulai membongkar lemari Zaigham.

"Barang-barang kamu nggak boleh di sini Gam, nanti Mama curiga"

"Memang Mama kamu menggeledah kamar kita?"

"Enggak, tapi Mama bakal tahu kalau kamu ambil baju atau barang-barang lain dari kamar ini kan?"

"Biar saya saja," Zaigham menahan tangan Miyaz yang akan mengambil pakaiannya yang lain. Celana dalam dan boxer, malu lah!

Miyaz yang tadi tanpa sadar kini refleks menjauh. Ingatannya di Hawaii beberapa waktu lalu menyadarkannya.

'Nyebut Yaz, nyebut! Jangan mikir jorok'

Dua jam kemudian ibu Miyaz sampai di Jakarta. Miyaz dan Zaigham datang menjemputnya, dia gandeng lengan Zaigham erat. Sedangkan Zaigham tak bisa protes karena ibu Miyaz juga telah mendekat.


Hari sudah malam, dan Zaigham tidak bisa menghindar lagi di ruang kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah malam, dan Zaigham tidak bisa menghindar lagi di ruang kerja. Sebab mertuanya akan curiga kalau dia tidak tidur di kamar bersama putrinya.

Zaigham baru membuka pintu ruang kerjanya ketika mertuanya sedang menuju dapur.

Zaigham menyapanya singkat. "Lembur Gam?"

"Iya Ma."

"Kamu pasti capek, jadi Mama bawakan obat herbal, kamu mau kan?"

"Terima kasih Ma, nanti Zaigham minum"

"Kok nanti, sekarang dong. Ayo duduk, biar Mama seduh sebentar," kata mertuanya lagi.

"Tidak perlu repot-repot, Ma, Zaigham akan menyeduhnya sendiri nanti"

Tapi ibu mertuanya itu tetap kekeh dan memanaskan air, dia lupa bahwa ibu mertuanya bahkan lebih gigih dari Miyaz.

Marriage ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang