Baby?

21.3K 1.2K 15
                                    


Mpreg bxb genre yah kalo gak sesuai nagajuseyo exit ada di sebelah kanan bawah!!
Tinggalkan halaman ini jika anda kurang berkenan :)
.

.

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

Seorang lelaki bertubuh mungil itu merasa gelisah ia tidak bisa menerima fakta itu.  Mengandung?  Hal konyol apa itu. ia bahkan tidak pernah membayangkan hal itu dalam hidupnya sekalipun. Dan 4 bulan lebih usia kandungannya bagaimana bisa ia tidak menyadari apapun.

Ia bahkan ke dokter karena ia pikir gerakan kecil diperutnya adalah maagh, diare, atau semacamnya.  Dan wahh dokter itu mengatakan bahwa seharusnya ia berkonsultasi dengan dokter kandungan setelah meletakkan stetoskop nya diperutnya yang terasa keras dan kaku. Karena bisa saja hal yang ia rasa adalah tendangan dari janin.

Hanya satu yang ia pikirkan saat ini, berusaha menghubungi lelaki yang ia duga sebagai ayah dari janin yang di kandungnya. Namun setelah ia mencoba menghubungi nomer diponselnya hanya terdengar operator yang mengatakan bahwa pemilik ponsel itu sedang diluar jangkauan dan tidak aktif.  Ini gila dan bencana bagi lelaki mungil itu.

Setelah mencoba berkali-kali menghubungi ayah dari janinnya ia tidak mendapatkan jawaban sama sekali bahkan di sosial medianya.  Masalahnya ia tidak bisa pulang ke rumah orang tuanya dalam keadaan mengandung 5 bulan. Dan belum lagu resiko mengugurkan janin usia di atas 3 bulan sangat beresiko.

Satu-satunya cara agar ia selamat dari amukan orang tuanya dan dicoretnya namanya di kartu keluarga, ia harus mencari alasan agar dapat bersembunyi dengan tenang. Dan ia mungkin berencana akan menitipkan bayinya di panti asuhan sementara sampai ia benar benar siap menjadi orang tua dari bayi itu.

*<^+^>*

Nyonya Seo termenung sejenak ia sempat merasa putus asa karena satu-satunya putranya telah terbaring koma selama 5 bulan. Tidak ada perkembangan yang signifikan bahkan selama ini berkali-kali drop dan bolak balik masuk ke dalam ruang icu.

"Johnny~aah bangunlah maafkan Eomma. Jangan menyerah dan bangunlah okey. Eomma tahu kamu lelah tidak apa istirahat sejenak Eomma akan menunggu sampai anak Eomma bangun" Nyonya Seo mengusap air matanya, sangat berat baginya melihat anak periang yang selalu membuatnya marah dan kesal kini malah berbaring tak berdaya dengan bantuan alat bantu penopang kehidupan.

Nyonya Seo juga cukup kesal karena suaminya terlalu sibuk dengan urusan kantornya daripada menemani putra satu-satunya.

Keheningan yang selama ini familiar membuat Nyonya Seo sedikit terkejut, karena secara tiba-tiba ia dapat mendengar suara lain selain desingan mesin penopang kehidupan.

Alisnya naik penuh tanya, suara nyaring yang mirip tangisan bayi itu terdengar sangat dekat.

Nyonya Seo awalnya berusaha mengabaikan hal itu, mungkin ada seorang pasien lain yang sedang menenangkan bayinya di koridor.

Namun sekian lama ia mengabaikan, suara tangisan itu semakin kencang dan menganggunya.  Bukan karena ia tidak suka bayi tapi ia penasaran mengapa tangisan bayi itu tak kunjung berhenti.

Nyonya Seo keluar dari ruang inap VVIP putranya dan betapa terkejutnya ia saat menatap bayi mungil dengan alas selimut tebal yang di letakkan di kursi tunggu tak jauh dari ruangan putranya. 

Becoming a fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang