Running as it should

2.6K 317 7
                                    

.

.

Anyeong...

Lama banget yah
Mian yah, kebetulan minggu kemarin baru selesai UAS dan ternyata masih ada beberapa dosen yang ngasih kesempatan buat remed alhasil aku fokus dulu ke rl dan semakin lama buat UP.
.
Masih banyak typo..
◐.̃◐

.

.

Happy Reading

Enjoy :)

.

.

Tidak ada jalan lain lagi setelah mengungkap keberadaan sebagian dari dirinya yang juga bagian dari orang masa lalunya. Bayi Renjun bergerak aktif saat berada di pangkuan ayahnya. Doyoung meringis kecil menatap interaksi kedua manusia berbeda generasi itu. Ada perasaan asing yang cukup menyenangkan, masuk dengan perlahan ke rongga dadanya yang semula terasa kosong.

Doyoung menggeleng cepat mengingat bagaimana otaknya berpikir egois. Ia harus memenuhi janjinya untuk menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya. "Dokter Moon, bagaimana progres jalannya terapi Johnny apakah sudah dimulai? sepertinya dia memang kehilangan ingatannya kan?".

Dokter Taeil sebenarnya enggan untuk membahas pekerjaan di saat seperti ini. tetapi karena Doyoung membahasnya ia akan menjawabnya. "Yah perkembangannya akan cukup baik jika Johnny mulai fokus kepada terapinya tetapi dia sering menghilang ke ruang rawat Ten, Johnny memang terdiagnosa mengalami amnesia ringan, ia hanya melupakan sebagian hal yang terjadi dalam waktu dekat sebelum kecelakaan, kita akan coba ke beberapa sampel acak dari data yang kau berikan yang juga bersedia menjalani terapi ini. untuk menginggat hal seburuk ini tentu bukan hal yang mudah untuk mereka".

Doyoung menunduk sedih, benar itu pasti bukan hal mudah membuat mereka menginggat pelecehan yang mereka dapatkan. Ini semua salahnya, seharusnya ia tidak membuat mereka menjadi seperti itu.

Taeil tersenyum tipis menatap lelaki manis yang dulu sangat patuh padanya dan takut melakukan keselahan. Ia tahu tentang apa yang terjadi pada Doyoung dari penjelasan Kun, Winwin, juga beberapa agen yang kini mengiringnya untuk bekerja sama. Ia merasa sedih karena tidak bisa mencegah hal seburuk itu terjadi juga menyesal karena tidak mencari keberadaan Doyoung yang sedang mengandung anaknya.

"Aku minta maaf padamu. seharusnya aku tidak melepasmu begitu saja" Doyoung termenung mengeratkan jari-jarinya dan menatap Taeil dengan gusar. tidak dia yang terlalu takut dan ceroboh dalam mengambil keputusan. Dokter Moon seharusnya tidak minta maaf.

Doyoung mengakui jika sebenarnya sikapnya memang tidak selugu itu, hidup di ranah yang keras membuatnya berwatak angkuh dan kurang memiliki rasa prihatin terhadap yang lain. Ia belum pernah mendapatkan uluran tangan sebelumnya. bekerja di rumah sakit dan hanya cukup untuk bermimpi menjadi sosok sukses walau akademiknya kurang baik.

Taeil memusatkan atensinya pada lelaki manis yang kini terlihat melemahkan bahunya, bersedih. Ia menyuruh Renjun, bayi yang berusia setahun itu untuk menghibur bunanya. "na...na...bu...jan  edih". 

Doyoung mengusap air matanya kasar sebelum memeluk Renjun dengan erat, ia menumpahkan kesedihannya. Walaupun ia hanya bisa berandai-andai akan kehidupan bahagianya. Selama ini Doyoung memang kurang dalam segala hal karena sikapnya dulu ia membuat kehidupannya semakin buruk. Doyoung mendekap hangat putranya yang terkekeh dengan manis yang tanpa tau perasaan Doyoung sedang terombang-ambing karena harus meninggalkan satu-satunya tumpuan hidupnya. Selamat tinggal cepat atau lambat Buna harus menyerahkan diri dan meninggalkanmu, putraku sayang Buna menyayangimu.

Becoming a fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang