'Siapapun'

3.5K 373 14
                                    

.

.
Yang kangen Jaeyong siapa? Keluar kalian hehehe
Aku sebenernya nggak gabut, lagi ngerjain laprak trus pusing banget eh buka Wp dan terjadilah
-_-||

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

Jaehyun menajamkan matanya, saat dia mampir ke restoran chinese yang tak jauh dari daerah rumahnya disebabkan Taeyong yang sedang mengidam.

Namun setelah mendapatkan apa yang dia pesan  Jaehyun malah melihat seseorang yang cukup familiar menurutnya.

Jaehyun penasaran dan mencoba untuk memastikannya, dia mendekat kearah dua orang yang sedang mengobrol serius di tengah acara makan mereka. Matanya membulat terkejut walau ujung bibirnya tertarik keatas.

"Ji Hansol?  kalian saling kenal ternyata, padahal aku mencarimu Hansol-ssi kau berhenti begitu saja setelah Johnny kecelakaan saat itu, dan apa yang aku lihat, kau dan Winwin?".

Hansol tersenyum canggung, berdiri dan menunduk 90 derajat untuk menghargai Jaehyun yang dulu memang sering bertemu saat menjalin proyek kerja, sebelum ia memutuskan untuk resign menjadi asisten Johnny.

Winwin menggeser tubuhnya agar Jaehyun dapat duduk nyaman dan berbincang dengan Hansol, "Kenapa kau tiba-tiba berhenti? Apakah mengantikan Johnny saat dia koma membuatmu terbebani?".

"Ah.. bukan begitu, hanya permasalahan pribadi saja" Jaehyun mengangguk mengerti dia meminta nomer ponsel juga id kakaotalk untuk saling bertukar kabar karena yang sebelumnya sudah tidak aktif.

"Dan kau Winwin, kau dan Hansol bagaimana bisa saling kenal?" Atensi Jaehyun kini menatap Winwin yang hanya mendengarkan percakapannya dengan Hansol sebelumnya.

"Ehm,.. saya dan Hansol memang saling mengetahui nama masing-masing karena satu tempat kerja namun dulu tidak sedekat ini, baru-baru ini saja kami bertemu dan dekat". Jaehyun mengerti sebelum dia melempar pertanyaan lagi, ponselnya bergetar menunjukkan nama seseorang yang menjadi alasan berdirinya ia disini.

"Sebentar ya..." Jaehyun menepi mengangkat telepon dari Taeyong di pojok ruang makan itu.

"Kenapa lama sekali...". Jaehyun terkekeh gemas mendengar nada manja Taeyong di ujung telepon, mengatakan ia bertemu kenalan sebentar dan akan pulang setelah ini.

"Jangan lama-lama, Hati-hati juga. Anakmu sudah kelaparan jadi cepatlah berlari sampa kesini, okee".

"Arasseo, katakan pada aegi untuk menunggu Daddy sebentar lagi" Jaehyun tidak bisa berhenti tersenyum, Ah ayolah seharusnya dia bisa dengan cepat pergi kerumahnya dalam waktu 15 menit jalan kaki.

"Cepatlah Daddy, atau aku akan tidur dan meminta bubu untuk mengunci Daddy di luar" Jaehyun tertawa menatap sekeliling untuk memastikan tidak ada yang terganggu karena suara tawanya, Taeyong yang sedang menirukan suara anak kecil itu terlalu menggemaskan baginya, dia tidak bisa menanganinya.

"Okey Daddy akan berlari dengan cepat, tunggu yah" Jaehyun menutup telepon dia melirik sekilas Winwin dan Hansol yang masih berbincang serius, Jaehyun sempat ragu untuk memberi salam kepada mereka untuk pulang lebih dulu.

Menatap bagaimana keduanya saling berdebat, membuat Jaehyum sangsi bahwa mereka sungguh dekat?. Jaehyun menggeleng menepiskan fikitan buruknya.

Pikirannya kini di penuhi oleh istrinya, di kehamilan yang ketiga ini istrinya selalu bersikap manja dan tidak ingin jauh darinya, koleksi aegyonya juga bertambah banyak membuat Jaehyun menggelengkan kepalanya saat mengingatnya.

Becoming a fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang