.
.
I'm back
Dari judulnya aja kalian keknya dah ngerti
(* ̄︶ ̄*)
..
Nah double kan wkwk lunas yah, udah deh titip sendal aja mau hibernasi dulu ^^
.
.
.
Happy reading
Enjoy:).
.
.
Johnny tidak bisa memahami dirinya sendiri dia merasa cemas tanpa alasan, benar kata sahabatnya apa yang dia takutkan dengan hanya mendiskusikan baik-baik dengan ibu bayi Haechan dan menyuruhnya menjadi selayaknya ibu bagi putranya.
Namun, hatinya terus-terusan merasa tidak tenang, Johnny duduk di ruang tengah, bayi Haechan kini sudah bisa tengkurap dan membalikkan badannya, juga beberapa kata tidak jelas mulai sering keluar dari mulut bayinya.
Jungwoo mendekat ia berusaha membuat Johnny tenang namun bukan makin tenang Johnny malah berpikir yang tidak tidak.
kalau Jungwoo di tanya ia cemburu atau tidak, jawabannya tidak bagaimana dia bisa cemburu di saat seperti ini dia tahu segalanya tentang latar belakang bayi Kecil itu.
Melihat Johnny yang melamun Jungwoo mengambil bayi Haechan dan mendudukkannya di pangkuannya, bayi itu tertawa senang dan menepuk-nepukkan tangan membuat Jungwoo tertawa.
Ten dan Winwin sedang menyiapkan makan malam, mereka akan makan malam di ruang tengah, Yuta juga membantu membawa makanan ke meja ruang tengah.
Yuta sebenarnya juga memikirkan tentang masalah yang terjadi akhir-akhir ini, setelah meletakkan makanan diatas meja dia duduk di samping Johnny bergantian dengan Jungwoo yang bergabung di dapur.
Yuta menatap ke sekeliling memastikan tidak ada yang memerhatikannya dengan Johnny saat ini di ruang tengah.
"John, aku ingin menanyakan satu hal" Johnny yang awalnya merenung kini bersitatap dengan Yuta, ia menaikkan alisnya sebagai jawaban.
"Kau pernah tidur dengan Ten?" Johnny mengernyit menatap Yuta aneh tidak mengerti ke arah mana pembicaraan mereka saat ini.
"bukankah aku juga tidur dengannya saat ini, kau aneh ada apa memang?" Yuta menghembuskan nafas kesal menepuk keningnya.
"bukan tidur yang seperti itu, John pabo, biar aku perjelas having sex atau making love semacamnya?" Johnny menatap horor pada Yuta tidak mengerti di suasana hati yang muram ini Yuta malah bertanya hal aneh.
"Kau fikir aku pria seperti itu?, aku tidak sebejat itu untuk tidur dengan sahabatku sendiri Yuta" Yuta mengangguk sedikit terheran.
Apa yang ia dengar mungkin salah, atau hanya salah faham saja dengan ucapan Jungwoo, Ah...Yuta tidak tahu, lagian sudah ada bukti kalau ibu bayi itu bukan Ten kan, bikin kepikiran saja.
Mulai dari perkataan Jungwoo yang ambigu, dan kemarahan Jungwoo saat mengetahui bukti-bukti, Jungwoo seperti tahu sesuatu, dan Ten pemuda itu diam dan tidak melakukan apa-apa membuat Yuta makin bingung, yah mungkin dia hanya salah paham saja.
Yuta sebenarnya pernah mendengar percakapan Ten dan Jungwoo yang terkesan ambigu sebelumnya.
Dan kali ini saat ia mau mengambil barang di kamar, walau tidak terlalu jelas namun Yuta penasaran saat Jungwoo terdengar marah karena suatu hal. Ia mendengarnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming a father
FanfictionSetelah Johnny bangun dari koma panjangnya ia di kejutkan dengan bayi kecil berumur 1 bulan. Ia awalnya mengira bayi itu adalah adiknya namun faktanya bayi kecil itu adalah anaknya. hah?anaknya?. Ia bahkan tidak amnesia. Ia tidak se-casanova itu...