.
.
Anyeong....
Aku double nih hehehe
Masih butuh revisi dan banyak typo.
Happy reading
Enjoy:).
.
.
Yuta membantu Ten yang kesusahan membawa barang dan juga Hendery yang tidak mau lepas dari gendongannya.
"Mian merepotkanmu" Yuta hanya tersenyum, bukan masalah besar untuk membantu sahabatnya yang kesusahan.
apartemen itu cukup strategis dengan fasilitas yang cukup baik dan family friendly, membuat Ten tenang.
Ten turun kebawah dia harus mendaftarkan diri sebagai penghuni baru di komunitas layanan apartemen. Meninggalkan Yuta, Winwin, dan agen pindahan yang memasukkan beberapa barang dan membantu menatanya.
Yuta mencari barang yang sekiranya bisa dijadikan bukti yang valid, sementara Winwin menemani hendery bermain.
Yuta membongkar beberapa kotak yang berada di ruangan yang akan menjadi kamar Ten, banyak barang pribadi dan dokumen penting disana merasa bersalah karena telah lancang memeriksa barang pribadi Ten. Mian Ten.
Yuta menunduk ada kotak besar di pojok ruangan dekat dengan lemari pakaian, ia menemukan beberapa kotak keciil di dalamnya. ia duduk di lantai dan mulai membongkar satu persatu kotak kecil itu.
Winwin menjaga di depan pintu dengan Hendery di gendongannya, ia menyuruh Yuta lebih cepat, Yuta mencoba membuka kotak dengan cepat menemukan satu kotak cukup besar di dasar box.
Yuta membukanya dan betapa terkejutnya ia, "Ah Ten kau sudah selesai, bagaimana?" suara Winwin yang cukup keras membuat jantung Yuta berdegup kencang bukan hanya karena hal itu tetapi isi dari kotak yang juga membuatnya terkejut, ia segera membereskanya dan tidak lupa memotretnya secukupnya.
Yuta berdiri membersihkan celana dari debu dan sedikit menjauh dari box besar tempat ia menemukan sesuatu yang bisa menjadi bukti yang cukup.
Ten mengedarkan pandangan ia masuk ke kamar dan menemukan Yuta disana, "Ada apa? apakah sangat panas di ruangan ini? kau tampak berkeringat" Yuta menggeleng dengan canggung mengusap peluhnya di kening, Hampir saja.
Winwin membantu Ten merapikan dapur terlebih dahulu, setelah selesai beberes dan menata apartemen sesuai dengan seleranya Ten berniat untuk mengundang sahabatnya makan malam.
Ten tak lupa mengirim pesan kepada adiknya Yangyang dan mengingatkannya untuk makan dengan teratur, dapur dengan cepat tertata rapi, agen pindah rumah hanya akan melaksanakan tugasnya sampai disini memastikan tidak ada barang yang rusak maupun tertinggal.
Ten membuatkan 3 cangkir kopi dan satu botol susu, ia menatap Hendery yang dengan cepat akrab dengan Winwin membuatnya tersenyum senang.
"Winwin kau tidak apa-apa membantu ku pindahan begini, bukannya kau harus bekerja walau di hari libur sekalipun?"
"Johnny mengizinkannya kok" Winwin tersenyum canggung dia dan Ten baru akrab saat hari terakhir di Jeju, Ten merupakan teman yang baik percakapan mereka pun nyambung sehingga membuat mereka cepat akrab.
"Dan kau Yuta kenapa kau yang orang sibuk 24/7 malah membantuku disini"
"Apa tidak boleh membantu teman yang kesusahan " Ten mengangguk saja dia tidak mempermasalahkannya, hanya saja perasaannya tidak enak karena merepotkan temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming a father
FanfictionSetelah Johnny bangun dari koma panjangnya ia di kejutkan dengan bayi kecil berumur 1 bulan. Ia awalnya mengira bayi itu adalah adiknya namun faktanya bayi kecil itu adalah anaknya. hah?anaknya?. Ia bahkan tidak amnesia. Ia tidak se-casanova itu...