Petunjuk (2)

7K 724 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Weheee akhirnya update lagi, ehm dah keliatan hilalnya gak sih atau mungkin malah udah ketebak alurnya hehehe
.
Lambat juga yah alurnya ku lihat-lihat.
.
.

Ada yang mau perjuangin doi nih semoga cepet sat set deh biar Jeno cepet segera dapat pasangan xixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang mau perjuangin doi nih semoga cepet sat set deh biar Jeno cepet segera dapat pasangan xixi.
.
.
Enjoy:)
.
.

Yuta dan Jungwoo masuk begitu saja ke ruangan Johnny tanpa mengetuk pintu, membuat Johnny yang awalnya melamun terjengkit kaget.

"Wah perasaan kemaren hanya Jungwoo yang ku suruh kemari, kenapa kau juga ikut? " Johnny menyeringai menatap sahabatnya yang tiba-tiba datang lebih awal bersama Jungwoo.

"tanpa alasan,  hanya merindukan sahabatku mungkin? " Yuta tersenyum sebagai alasan, ia bergerak memeluk tubuh besar Johnny, sebenarnya ia tak bercanda mengatakan bahwa ia merindukan Johnny.

Saat Johnny kecelakaan dia sedang berada di Jepang.  Ia tidak bisa ke Korea saat itu juga hingga ia diterpa rasa khawatir dan cemas selama beberapa hari.

"mengelikan hentikan omong kosongmu, kau dan jungwoo sedang ada hubungan yah?".

Yuta menggeleng "Tidak tuh Jungwoo dan aku terlalu ambisius, hubungan lebih dari sahabat tidak akan berhasil, Johnny ~aa kau menganti asisten pribadimu? Berikan padaku.. ".

Johnny memukul kepala Yuta dengan map di meja, "Kau gila yah,  dia itu pegawaiku, baru saja dia mulai bekerja kau sudah memintanya, kau kan masih ada asisten pribadi".

"Bukan,  bukan untuk dijadikan asisten pribadiku, aku ingin dia jadi pasanganku dia mengemaskan".

Yuta sepertinya memang sengaja memancing Johnny untuk melemparkan barang-barang di mejanya. "Cih, jangan minta padaku, aku kan bukan ibunya dasar buaya darat".

Jungwoo hanya tertawa kecil sambil memiringkan kepalanya menatap kedua sahabatnya yang lebih tua,mereka sangat lucu.

Jungwoo teringat,  Ia hampir melupakan tujuannya datang kemari karena melihat pertengkaran manis didepanya. "Oh iya, ada apa hyung memintaku untuk bertemu ? ".

Johnny beralih menatap Jungwoo yang kini duduk di sofa ruangannya. "Aah... Hampir saja aku lupa, ini semua karena Yuta sialan...".

"wah kenapa malah membawaku" Yuta memicingkan mata tak terima ia bergabung bersama Jungwoo untuk duduk di sofa.

"Jadi sepertinya aku merasa ada yang salah dengan ingatanku setelah koma, aku melupakan beberapa hal yang sepertinya penting" Jungwoo dan Yuta saling bertatapan bingung.

"Apa mungkin?  Tapi hyung menginggat kami, memang apa yang hyung lupakan?".

"Tentang asal usul anakku".

"Hah, Anak? Kau? Maksudnya? Aku tidak mengerti" Yuta tentu saja bingung kapan Johnny memiliki anak sedangkan ia baru saja bangun dari koma, apakah mungkin dia bisa menghamili seseorang dalam keadaan tidak sadar?. Poor otak Yuta.

Becoming a fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang