Yuta

3.9K 407 4
                                    

.

.

.

Anyeong....

spesial partnya Yuta nih belum pernah kan yah xixixi
Beda dari ekspetasi yah mian ;-)
m

au side story yang mana lagi nih


.

.

Yuta adalah orang terkaya di antara mereka, bisnisnya bahkan melebar hingga beberapa bagian di benua Eropa maupun Asia, bisnisnya di level lebih tinggi dari Johnny yang hanya bergerak dalam negeri dan perusahaan Jaehyunpun masih tergolong baru, melebarkan bisnisnya ke mancanegara.

Yuta terdiam di kamarnya sesekali menatap Jungwoo yang sedang bermain dengan ponselnya di singlebed sebelah, "Jungwoo bagaimana menurutmu dengan bukti yang Johnny eommoni berikan?".

Jungwoo mengalihkan pandangannya sebentar dari ponselnya menatap Yuta yang kini duduk menghadap kearahnya dari single bed nya. "Kenapa menanyakan hal itu hyung?".

"Hanya ingin tahu saja, aku sedikit merasa aneh" Yuta berusaha memutar otaknya untuk membuat Jungwoo memberikan sedikit informasi padanya.

"Entahlah mungkin saja benar tapi bisa juga salah, bukankah begitu?" Jungwoo kembali memainkan ponselnya dan mengabaikan pertanyaan Yuta setelahnya, Yuta merenggut kesal sepertinya membuat Jungwoo membuka suara akan sulit.

Yuta memijat pelipisnya, ia tidak tau mulai darimana kesalahpahaman itu bisa terjadi.

Seharusnya ia merekam percakapan Jungwoo tadi dan memojokkannya namun ia tidak kepikiran hal itu tadi. Yuta sempat lupa bahwa IQ Jungwoo mungkin lebih tinggi darinya pemuda itu cerdik dan licik juga ambisius.

Yuta sempat melupakan bagaimana sifat sahabatnya itu semenjak kuliah, akan sulit membuat Jungwoo mengatakannya tanpa sadar, Ten mungkin lebih sulit lagi karena dia pandai mengatur emosi bahkan sampai sejauh ini bagaimana bisa dia menutupinya dengan begitu cerdik, kalau saja Yuta tidak mendengar obrolan kedua sahabatnya mungkin dia tidak akan mengetahuinya sampai akhir.

Yuta sempat melupakan bagaimana sifat sahabatnya itu semenjak kuliah, akan sulit membuat Jungwoo mengatakannya tanpa sadar, Ten mungkin lebih sulit lagi karena dia pandai mengatur emosi bahkan sampai sejauh ini bagaimana bisa dia menutupinya denga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta keluar dari kamar ia pergi ke dapur untuk membuat kopi kapsul menyalakan mesin dan menunggu kopinya siap matanya mengarah pada Winwin yang tampak fokus dengan laptopnya di pantry juga segelas kopi di mug berwarna putih. 

Yuta duduk di samping Winwin, membuat sang empu terjengkit kaget karena tidak menyadari ada seseorang dalam ruangan yang sama. 

"Kau terkejut, Mian" Winwin mengangguk canggung mendapati pemuda yang baginya cukup menyeramkan itu kini duduk memandangnya dari samping.

Becoming a fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang