Lebih dari satu

2.7K 309 10
                                    

.

.
🌱
Anyeong..
Ketemu lagi sama aku
Kangen gak? \( ̄▽ ̄;)/Wehehehe akhir-akhir ini kan lagi bahagia bahagianya para sijeuni karena nct satu persatu pada kesini kecuali Sungchan, Taro, 2 bujang wayv sih harusnya sekalian nih di paketin biar lengkap nanggung amat soalnya
Ada yang ketemu langsung gak? Aku pengen banget kadi mbak OP tapi gak pernah kecapai🤧


.

.

Happy Reading

Enjoy:)

.

.

"Ten-ssi?" Ten mendongak saat wajah yang cukup familiar kini duduk disampingnya. malam ini dia keluar untuk mencari angin setelah Hendery sudah benar-benar tertidur, ia butuh sesuatu untuk menyegarkan pikirannya yang mulai tidak bisa ia kendalikan.

Lelaki itu menyodorkan minuman bir kaleng kearah Ten. "Aku baru saja dari Toserba depan dan melihatmu, minumlah" Ten menolaknya mengingat dia masih memberikan ASInya pada putranya, Ia hanya menatap tetangga di lantai bawah yang sedang memasukkan tangannya dalam kantong plastik dan mencari sesuatu.

"Kau terlihat murung jadi aku akan menunggu mu sampai kau merasa baik, Jangan khawatir aku hanya akan diam disini" Ten mengabaikannya suasana hatinya memang sedang tidak baik karena kejadian antara Johnny dan Doyoung.

Hatinya merasa tidak nyaman saat Johnny tiba-tiba mengajak Doyoung untuk menikah. Ten terkekeh merasa lucu karena dia tiba-tiba terbawa suasana karena sering menghabiskan waktu dengan Johnny dan bayi beruang, ada perasaan ingin lebih dari hal yang terjadi sekarang.

Taeil mengeluarkan  sebungkus coklat putih dan roti krim keju, menyodorkannya kearah Ten. "Kau bisa memilikinya, sesuatu yang manis mungkin dapat mengubah suasana hatimu".

Ten mengalihkan atensinya mencoba menolak pemberian dari sosok yang duduk di sampingnya. "Tidak perlu, kau kan membelinya karena memang membutuhkannya tidak mungkinkan kau cuma iseng membeliinya".

Taeil mengusap belakang lehernya canggung, "Kau bisa memilikinya aku tidak terlalu suka coklat, saat membelinya aku hanya teringat seseorang saja jadi tidak sengaja terbeli" Ten hanya mengangguk dan menerima pemberian dari Taeil kali ini tidak enak jika menolak niat baik seseorang.

Walau ia cukup waspada dengan orang asing tetapi Taeil kelihatannya cukup baik apalagi dia seorang dokter di rumah sakit cukup ternama. Image malaikat tak bersayap pasti menempel padanya karena pekerjaan.

"Saya pamit Taeil-ssi" Ia menghindar sebelum lelaki yang juga tetangganya malah menemukannya dalam keadaan tersedu karena berlama lama tenggelam dalam pikirannya.

Ten sedikit merasa tidak nyaman karena perhatian dari tetangganya itu membuatnya memutuskan untuk kembali ke unit apartemen. meninggalkan Taeil yang kini bergeming di tempat dengan kantong plastik yang mengantung disisi tubuhnya.

Taeil termenung bergumam pada dirinya sendiri kemudian terkekeh. "Bisa-bisanya aku terus terusan membeli coklat putih dan roti krim keju secara tidak sadar".

****

Johnny dan Doyoung saling diam selama beberapa saat tenggelam dalam pikiran masing-masing, hanya ada keheningan karena bayi Haechan kini sudah tertidur di carseatnya. "Kau seharusnya tidak mengatakan hal itu padaku John".

Becoming a fatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang