Chapter 3

6.1K 428 25
                                    

💚💜 Jangan Lupa Vote & Komen 💚💜
.
.
.
.
.
.
Typo bertebaran 🙏🙏
.
.
.
.
.

Jungkook berjalan menuju keparkiran bersama jaehyun, seperti biasa semua mata menatap ke arah mereka, bayak dari mereka cukup kagum dengan pasangan Fenomenal ini tapi banyak juga yang tidak menyukainya mereka selalu berharap pria tampan kaya dan jenius itu tidak menjadi milik jungkook si pembuat masalah.

"Apa yang kau pikirkan hem? " Tanya jaehyun menatap kekasihnya yang tampak tak bersemangat setelah mereka masuk kedalam mobil.

"Hanya bingung" Jawab jungkook jujur menghela nafas menyandarkan kepalanya ke kursi penumpang sambil memejamkan matanya. Melihat hal ini membuat Jaehyun mengerti jika mood kekasihnya sedang tidak baik. Dia membelai pipinya lembut mendekatkan badannya lalu menarik dagu namja manis itu dan menyatukan bibir mereka. Mencium dengan lembut di sertai lumatan-lumatan penuh cinta agar kesayangannya kembali ceria. Mendapat ciuman lembut nan manis membuat namja manis itu terbuai lalu mengalungkan lengannya keleher dominanya dan membalas ciumannya. Mereka berciuman cukup lama dan berhenti kala nafas mereka hampir habis.

"Merasa lebih baik?" Tanya jaehyun dan dibalas anggukan dan senyuman manis dengan gigi kelinci yang indah.

"Kalau begitu kita segera pergi" Ajak ajehyung lalu memasangkan sabuk pengaman untuk kekasihnya dan dirinya lalu melajukan mobilnya menuju toko perhiasan rekomendasi orang tuanya, Ayah Jaehyun sangat menyukai jungkook menurutnya dia namja yang sangat manis dan baik karena itu dia sangat mendukung hubungan mereka dan selalu merayu keduanya agar mau segera menikah, Ayah Jaehyun dan Ayah jungkook adalah rekan bisnis yang memang sengaja menjodohkan anaknya dan kebetulan kedua putra mereka adalah sepasang kekasih, berbeda dengan ibu Jaehyun yang sangat tidak menyukai jungkook dia lebih menyukai jika putranya bersama Jeon Somi adik dari kekasih putranya itu. Dia selalu berusaha membujuk suaminya untuk membatalkan pertunangan putranya dengan namja kelinci itu tapi selalu ditolak mentah.

Jaehyun menggenggam tangan jungkook sepanjang jalan mencoba menenangkan dan meyakinkan kekasihnya itu. Namja tampan itu tau benar jika kekasihnya masih takut dan bimbang karena sikap eommanya yang kurang menyenangkan pada namja manis itu. Mereka telah sampai di toko yang dituju, toko itu cukup besar dan mewah jaehyun tidak menyangkan eommanya yang merekomendasikan tempat ini dia tersenyum senang berfikir jika mungkin akhirnya eommanya tersadarkan dan mau menerima kekasihnya. Jaehyun menggandeng tangan jungkook masuk dan langsung disambut ramah oleh karyawan disana, mereka mulai memilih cicin, cukup butuh waktu lebih lama akhirnya mereka menemukan sepasang cincin yang cocok dan indah. Merasa puas dengan hasil yang mereka dapatkan, sepasang kekasih itu akhirnya pergi untuk berkencan menghabiskan waktu bersama yang akhir-akhir ini cukup sulit untuk didapatkan.

"Baby, aku sangat senang akhirnya kita akan bertunangan, aku berharap segera menikah saja denganmu" Ucap jaehyun sambil mengecup mesra punggung tangan kekasihnya.

"Kita harus menyelesaikan kuliah lebih dulu, dan ayahmu ingin kau belajar untuk menggantikannya" Jawab jungkook yang kini bersandar di dada kekasinya, mereka sudah pulang dan kini berada di kamar jungkook.

"Menyebalkan" Protes jaehyung dengan wajah lucu dan membuat jungkook gemas, meskipun terkenal cuek dan dingin kekasih tampannya akan berubah 180° jika sudah bersamanya.

"Kau haus, biar aku ambilkan minum untukmu" Tanya jungkook

"Tidak baby, biar aku saja kau istirahatlah, kau ingin sesuatu yang lain?' Tanya jaehyun

" Mungkin susu pisang" Jawab jungkook sambil meringis.

Jaehyun segera bangkit dan keluar kamar menuju ke dapur untuk mengambil air dan pesanan kekasihnya namun tiba-tiba sebuah tangan memeluknya dari belakang.

SingularityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang