Chapter 43

3.7K 343 23
                                    

Jangan lupa vote & komen 💜💚💜❤️
.
.
.
Typo bertebaran 🙏🏻🙏🏻
.
.
.

Sore tampak mendung, langit mulai gelap membuat seorang namja bergegas merapikan barang-barangnya. Jungkook melangkah cepat keluar dari perpustakaan sebelum basah kuyup karena hari ini lupa membawa payungnya.

Jungkook melangkah keluar gedung perpustakaannya namun dia terlambat karena hujan sudah turun deras membasahi bumi. Jungkook hanya terdiam berdiri di teras menatap hujan yang semakin deras. Dia mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi Taehyung namun tak kunjung ada jawaban dari namja tampan itu hingga tanpa sadar ponselnya mati.

"Jungkook" panggil seorang membuat namja manis itu menghentikan kegiatannya dan menoleh.

Disana berdiri seorang namja tampan yang tengah memegang payungnya berhenti tepat di hadapan namja manis itu. Mereka terdiam sejenak saling menatap.

"Jaehyun" ucap jungkook akhirnya memecahkan keheningan

"Lama tak bertemu kau semakin cantik, apa yang kau lakukan disini? Apa kau tak membawa payungmu?" Ucap Jaehyun ramah dengan senyum tampannya dan dimple yang menambah keindahannya.

"Terimakasih, aku hanya ingin melihat buku keluaran baru. Ya seperti kau lihat aku tak membawa payungku"

"Dimana Taehyung?" Tanya Jaehyun

"Sepertinya dia sibuk aku beberapa kali menelponnya namun tak ada jawaban dan ponselku mati" jawab jungkook

"Ikutlah denganku, aku akan mengantarmu hujan semakin deras tak baik untuk kesehatanmu apalagi dengan kondisimu sekarang" ucap Jaehyun lembut sambil matanya menatap perut mantan kekasihnya yang tampak lebih berisi.

Jungkook terdiam sejenak memikirkan penawaran mantan tunangannya itu. Semua yang jaehyun katakan adalah benar tidak baik jika dia harus berada disana dengan kondisi hujan yang sangat deras.

"Baiklah" jawab namja manis itu setelah cukup lama berfikir.

Jungkook melangkah mendekat berdiri di bawah payung yang jaehyun bawa, mereka melangkah perlahan menuju ke mobil milik namja tampan itu tanpa menyadari seseorang tampak menatap dan mengamati keduanya.

Mereka berdua telah sampai dan masuk ke dalam mobil dan mulai melaju menembus hujan deras yang mengguyur seoul.

"Kau tampak bahagia dan baik-baik saja, aku senang melihatnya" ucap Jaehyung tulus membuat namja manis itu menoleh ke arah namja tampan yang pernah singgah di hatinya itu.

"Ya aku bahagia sangat bahagia, Taehyungie merawatku dengan sangat baik" jawab jungkook jujur.

Mendengar jawaban itu membuat sedikit hati namja tampan itu sakit. Jaehyun masih sangat mencintai namja manis itu namun dia bersyukur karena pujaan hatinya baik-baik saja. Dia sangat tau jika tunangannya dan keluarganya tengah mengincar dan berusaha menyakiti sosok cantik dihadapannya itu.

"Aku selalu ketakutan membayangkan kau tak baik-baik saja. Kau tau keluargamu dan keluargaku masih terus mengincarmu. Aku tak tau apa alasan mereka begitu membencimu" ucap jaehyun

"Terimakasih karena mencemaskanku, kau harus lebih memikirkan dirimu sendiri juga. Lihat kau bahkan terlihat lebih kurus dan terlihat lelah"

Jaehyun tersenyum hatinya menghangat karena pujaannya tampak masih peduli dan memperhatikannya meskipun itu hanya hal yang begitu sederhana dan bisa dilakukan oleh siapapun. Dia begitu merindukan sosok jungkooknya yang dulu selalu ada untuknya merawatnya dan mencintainya.

"Aku jadi merindukan momen saat kau selalu mengomeliku jika aku melakukan hal-hal bodoh. Kau yang selalu merawatku dan momen dimana kita bersama. Kau tau itu sangat indah dan menyenangkan" ucap Jaehyun dengan nada sendu.

SingularityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang