9

1.2K 145 3
                                    

Pete mengendarai mobilnya begitu laju hingga sampai tujuan.
Ia melihat rumah itu seakan tak berpenghuni, keadaan gelap dan sepi.

Pete melangkahkan kaki dengan yakin, ia membuka pintu dan mendapati ruangan sangat gelap, ia mencoba mencari saklar lampu dan..

Deg ..
Pete begitu terkejut melihat seorang pria yang tampak seusianya terbaring penuh darah, sementara sun yang duduk tak jauh dari pria itu menatap Pete.

"Kakakku tak bernafas dok" ucapnya.

Pete bergegas memeriksa denyut nadi pria itu.
Denyut nadinya melemah.

"Aku akan panggil polisi" ucap Pete

"Jangan dok" sun menarik tanganku dan menggelengkan kepalanya.

"Jangan polisi" ucapnya.

Pete menatap sun lalu beralih ke pria yang terbaring itu.

"Aku akan menelepon ambulans" ucapku.

---

Sesampainya dirumah sakit, Pete dan beberapa perawat memberikan pertolongan pada pria itu, untung saja pria itu masih bisa terselamatkan dan melewati masa kritisnya.

Setelah itu pasien dipindahkan keruang inap.

"Terima kasih dok. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan tanpa dokter " ucap sun.

"Tentu saja kamu harus menghubungi nomor darurat " ucap Pete.

"Tapi kenapa kamu tidak ingin aku menelepon polisi ?"
"Ada sesuatu ?" Tanya Pete.

Namun sun hanya diam sembari menatap saudaranya itu.

"Tidak apa jika kamu tidak mau cerita" ucap Pete.

"Istirahat lah.. aku tinggal ya" ucap Pete.

Sun mengangguk dan kembali mengucapkan terima kasih lalu Pete meninggalkan ruangan itu.

---

Pete kembali keruang UGD dan mendapati hanya Chay disana.

"Chay, dimana arm ?" Tanya pete.

Chay mendongkakkan kepalanya dan menatap kearah ruang inap yang tak jauh dari UGD.

"Disana" singkatnya.

Pete menyadari arm menemani Cherry saat itu

"Dimana pacarnya ?" Tanya Pete.

"Entahlah. Dia tidak kembali setelah pergi bersamamu ke ruangan ibu nata" ucap Chay.

"Siapa orang yang kamu obati tadi ?" Tanya Chay

"Seseorang yang ku kenal"

"Aku pergi melihat keadaan ibu nata dulu ya" ucap Pete sembari menepuk pelan pundak Chay.

Pete berjalan kearah lorong kamar ibu nata, sesuai dugaannya Pol ada disana duduk dengan lesu.

"Kenapa tidak tunggu didalam ?" Tanya Pete yang langsung duduk disamping Pol.

Pol yang terkejut melihat kedatang Pete langsung menatap Pete sesaat.

"Aku tidak ingin menganggunya" ucap Pol.

Suasana sesaat menjadi hening.
"Cherry baik-baik saja, saat ini Arm menemaninya" ucap Pete.

"Ah.. Cherry" Pol tampak lupa apa tujuan utamanya kerumah sakit.

"Kamu bisa melihatnya besok" ucap Pete lagi.

Pol mengangguk.

"Kenapa baru datang sekarang ? Ibumu sudah berada dirumah sakit ini hampir setengah tahun ?" Tanya Pete.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang