42

826 113 6
                                    

Disebuah club, Tampak Thankun duduk dengan wajah yang lesu ditemani segelas bir ia hanya menatap gelas itu dengan kosong.

Tak lama Time datang dan duduk disampingnya.

"Tak biasanya kau mengajakku kesini" ucap time

"Satu" perintah time pada barista disana.

Thankun menoleh time lalu kembali fokus pada minumannya.

"Aku menyarankanmu sebagai dokter, jangan minum terlalu banyak" ucap time

"Aku tahu" jawab Thankun.

Minuman Time telah siap,ia kemudian meneguknya perlahan karena itu cukup pahit.

"Apa yang kau renungkan?" Tanya time.

"Sepertinya aku sudah kalah time" ucap Thankun.

Time menoleh
"Soal Pete ?" Tanya time memastikan.

Helaan nafas Tankhun mengartikan kebenaran itu.
"Kau bahkan belum mengatakannya padanya dia,kau sudah berpikir akan kalah" ucap time.

"Bahkan sebelum ku ucapkan, aku tetap kalah" ucap Thankun.

Time lalu menghela nafas.
Thankun yang menyadari time juga ada masalah itu menatapnya.

"Apa yang menganggu pikiranmu juga ?" Tanya thankun.

"Tidak ada" ucap time.

"Lihatlah dirimu, kau tak mau menceritakan apapun dan memendamnya"

"Bagaimana aku bisa tahu ?" Tanya thankun.

"Aku tidak memintamu untuk tau" ucap time.

Thankun menghela nafas lalu mereka diam dan menatap kosong kearah gelas masing-masing.

"Kau menyukai junior mu kan ?" Tanya thankun.

Time menoleh tampak terkejut dengan pertanyaan Thankun.

"Apa yang kau lihat ?" Tanya thankun

"Apa maksud pertanyaan mu ?" Tanya time.

"Aku bukan orang bodoh Time. Melihat dia terus berada disisimu, aku tahu bahwa dia menyukaimu" ucap Thankun.

"Kau mau aku melakukan apa ?" Tanya time.

"Katakan bahwa kau menyukainya." Ucap thankun.

"Lihatlah siapa yang berbicara" sindir time.

------

Keesokan harinya Pete berjalan menuju ruang miliknya kemudian seseorang suster meneriakinya dan berlari kecil kearahnya

"Dok, ada kiriman bunga untukmu" ucap suster membawa sebuket bunga mawar

Pete menoleh terkejut.
"Bunga untukku ?" Tanya Pete.

"Iya,sepertinya kekasih dokter sangat romantis sehingga mengirim bunga terus" goda Pete.

Pete tersenyum lalu mengambil bunga itu.
"Terima kasih sus" ucap Pete.

Pete berjalan membawa bunga itu keruangannya sembari memperhatikan bunga yang tak asing itu.

"Sepertinya aku tahu bunga dari siapa ini" ucap Pete wajah yang tampak bahagia tampak dari wajahnya.

Pete kemudian melihat ada sebuah kertas disela bunga itu, ia lalu mengambil kertas dari cela tersebut.

Wajah bahagianya tiba-tiba berubah dengan wajah terkejut, matanya membelak besar.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang