49

738 99 3
                                    

12 jam yang lalu

Vegas bersalaman dengan rekan bisnisnya.

"Semoga kita bisa mendapat kesempatan yang kita inginkan" ucapnya.

Vegas mengangguk dan tersenyum pada rekannya itu kemudian mereka berpencar.

"Hai tuan Vegas"
Pria yang menyapa Vegas adalah Tem, ia tersenyum lalu melihat sekitar.

"Tidak Ku sangka kita akan bertemu di tempat ini"
"Sendiri ?" Tanya Tem.

"Ya, ada pertemuan dengan kolega" ucap Vegas.

"Sudah menemukan waktu yang tepat ?" Tanya Tem.

"Sepertinya malam ini waktu yang tepat" ucap Tem.

"Maaf, hari ini saya tidak bisa. Dan saya harus segera pulang" ucap Vegas.

"Oh, baiklah beritahu aku kapan waktu senggang mu, aku bisa mengikutinya" ucap Tem.

Vegas mengangguk lalu pamit pergi.

---

"Kau serius ? Vegas, kekasih dokter Pete ?" Tanya Samantha.

"Iyaa"
"Aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri" ucap arm.

"Apa yang mereka lakukan ?" Tanya Chai.
"Kau yakin tidak ada Pete disana ?" Tanya Chai memastikan kembali.

"Aku yakin. Aku sama sekali tidak melihat dokter Pete sampai Vegas masuk kedalam mobilnya" ucap arm.

"Apa yang dia rencanakan ?" Tanya chai.

"Sejak ia mengagalkan percobaan pembunuhan adiknya, aku curiga pada dokter itu" ucap Samantha.

"Ia menyebalkan sama seperti dulu" ucap arm.

"Kau sudah bilang pada dokter Pete ?" Tanya Chai.

"Belum. Apa aku harus memberitahunya ?" Tanya arm.
"Tapi Ku pikir Vegas bukan tipikal orang seperti itu" ucap arm.

"Siapa saja bisa tergoda dengan orang seperti dia" sindir Chai.

---

Setelah selesai dengan beberapa pasiennya, Pete berencana menuju kamar Tay, ia berjalan dengan beberapa kali merenggakan lehernya yang tampak pegal.

"Hallo dokter Pete"

Pete berhenti ketika seseorang menyapanya.
Pete menoleh menatap seorang pria dengan alis mata yang tebal, mata yang tampak kecil dengan beberapa bodyguard yang berdiri tak jauh darinya.

Pete menatapnya, orang itu tampak asing namun pria itu menyapa Pete seolah mengenalnya.

"Senang melihat anda" ucapnya.

Pete tak bergeming, matanya masih fokus pada orang itu sampai akhirnya ia mengangguk.

"Ya.. maaf, anda siapa ?" Tanya pete.

"Ah.. maaf, saya lupa memperkenalkan diri saya" ucapnya.

"Perkenalkan nama saya Kin" pria dengan postur tegap itu menyebut dirinya adalah kin, ia memberikan tangannya untuk berjabatan pada Pete.

Namun mendengar namanya yang asing Pete tak mengangkat tangannya dan hanya diam.

"Apa kita saling kenal ?" Tanya Pete berjaga ia lupa bahwa mungkin saja ia salah satu keluarga dari pasien yang pernah ia tangani.

"Ah tidak. Ini pertemuan pertama saya dan anda" jelasnnya.

Pete mengangguk.

"Lalu apa yang ingin anda bicarakan ?" Tanya pete.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang