45

861 97 4
                                    

Ibu nata meletakkan buah yang dibawa arm kerumah.
"Kamu tidak perlu repot-repot kerumah membawa buah seperti ini dok" ucap ibu nata.

"Tidak apa Bu, kebetulan saya lewat dan ingat buah kesukaan ibu" ucap Arm.

Ibu nata tersenyum lalu mempersilahkan arm menikmati makanan yang disediakan ibu Nata.

"Ayo dok dimakan" ucap ibu nata.

"Baik Bu" arm memperhatikan rumah itu tampak sepi.

"Dari rumah sakit ?" Tanya ibu nata.

"Ah ya Bu" jawab arm.

"Pol sedang keluar, biasanya sebentar lagi akan pulang" ucap ibu nata.

Arm menoleh kearah ibu Nata.
"Ah ..oh" Arm bingung harus beraksi apa namun ia hanya menjawab seadanya.

Brukk..
Pintu terbuka dengan kuat, Arm dan Ibu Nata menoleh kearah yang sama dan Pol tampak terkejut melihat ada Arm disana.

"Astaga ya Tuhan.." ibu Nata menyadari Pol terluka, ia lalu berlari menghampiri pol dan melihat wajahnya terluka dan siku tangannya yang berdarah.

Melihat hal itupun Arm bangkit dan membawa pol dibantu ibu Nata membawa Pol kesofa.

"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Pol.

"Kenapa kau bisa luka seperti ini ?" Tanya Arm.

"Apa kita sebaiknya kedokter saja ?" Tanya ibu.

"Tidak bu. Aku baik-baik saja. Tidak perlu sampai bawa kerumah sakit" tolak pol.

"Dirumah ada kotak p3k?" Tanya Arm.

"Ada. Sebentar ibu ambilkan" Ibu Nata bergegas mengambil Kotak p3k.

"Kau kecelakaan ? Tapi lukanya tidak seperti kecelakaan" ucap Arm sembari memperhatikan Luka yang ada ditubuh pol.

"Pertanyaanku belum kau jawab. Apa yang kau lakukan disini ?" Tanya Pol.

"Apa itu penting ?" Tanya Arm.

Ibu Nata membawa kotak p3k lalu segera Arm membuka kotak itu.

"Ini cukup perih, bertahan lah sebentar" ucap arm.
Ia mengambil alkohol lalu ia tuangkan ke kapas.

"Aghhh" Pol meringis ketika Arm membersihkan luka pol.

"Bisakah kau lebih pelan ?" Tanya pol.

"Aku melakukannya dengan pelan" jawab Arm.

"Kalian saling meninju tapi tidak merasakan sakit. Saat diobati malah merengek" ucap arm.

"Siapa yang saling tinju ?" Tanya pol.

"Tidak ada" ucap Arm.
"Jangan banyak bicara. Aku harus fokus" ucap arm lalu kemudian mengobati pol.

Ibu nata memperhatikan Arm dan Pol dari ujung ruangan, akhirnya mengurungkan niat untuk menghampiri mereka.

"Besok kau harus lepaskan perbanmu dan ganti yang baru" ucap Arm lalu merapikan peralatan di kotak.

"Terima kasih." Jawab Pol.

Arm menoleh memperhatikan dimana ibu nata.

"Ibuku mungkin sudah tidur. Kau bisa pulang" ucap pol

"Baiklah." Ucap arm ia lalu beranjak pergi meninggalkan rumah itu.

Sementara dirumah utama milik Vegas.
Sebuah mobil berhenti, tepat diwaktu pukul 2 subuh, Vegas kembali. Ia tampak panik berjalan dengan cepat menemui Pete.

Ia membuka pintu kamar miliknya dan melihat Pete yang baru membersihkan tubuhnya.

Pete tampak terkejut melihat Vegas berada dihadapannya.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang