19

975 155 12
                                    

"Istirahatlah"
"Aku akan pergi lagi"

"Lagi ?" Tanya Pete.

"Kau baru kembali dan pergi lagi ?" Tanya Pete.

"Aku harus bekerja." Ucap Vegas.

"Dan juga, kapan kamu akan memanggilku dengan namaku ?" Tanya Vegas.

"Sepenting itukah ?" Tanya Pete

Vegas mengangguk kecil.
"Aku akan menunggunya" ucap Vegas.

Vegas kemudian berbalik hendak pergi.

"Vegas.." lirih Pete

Vegas berbalik dan menatap Pete yang juga menatapnya.

"Sudah puas ?" Tanya Pete

Vegas tersenyum tipis.
"Aku akan menunggu panggilan itu lagi, saat ini aku harus bergegas pergi" ucap Vegas lalu ia pergi meninggalkan Pete.

---

Rumah besar itu tampak sepi, Pete melihat sekeliling rumah itu.

"Apa sebenarnya pekerjaan pria itu ? Memiliki rumah besar ini, bodyguard yang banyak dan pekerjaan yang selalu dadakan?" Lirih Pete

Pete berjalan menuju sebuah pintu, pintu itu adalah pintu yang paling membuat dirinya penasaran.

Ia pernah melihat Vegas dengan diam-diam masuk kedalam ruangan itu,

Pete perlahan berjalan menuju pintu itu, dan mencoba membuka pintu tersebut.

"Dokter Pete" panggilan dari bibi Peng membuat dirinya terkejut.

Pete menoleh ke sumber suara dan melihat bibi peng dengan terkejut.

"Bibi Peng, kamu mengagetkanku" ucap Pete sembari mengelus dadanya.

"Apa yang sedang dokter lakukan disini ?" Tanya bibi Peng.

"Ahh.. tidak ada bi, saya hanya penasaran dengan ruangan ini" jawab Pete

"Apa saya tidak boleh melihat kedalam ?" Tanya Pete

"Tidak boleh dok, ruangan itu adalah ruangan pribadi milik tuan Vegas" jawab bibi Peng

Pete mengangguk walau dirinya sendiri masih penasaran.

"Baiklah bi."
"Sudah malam, ayo tidur" ajak Pete yang langsung berjalan menuju anak tangga.

---

Keesokan harinya Pete yang telah siap melakukan operasi bersama dengan dokter thankun.

"Kamu sudah siap Pete ?" Tanya Thankun.

"Ya dok" ucap Pete sembari membersihkan tangannya.

"Pete.." Thankun menatap Pete yang sama sekali tak meliriknya.

"Maaf dok, saya masuk duluan" ucap Pete dengan mata yang masih tak menatap thankun lalu ia masuk kedalam ruang operasi.

Para dokter  menunggu obat bius bekerja ditubuh pasien.

"Operasi sudah bisa dilakukan. Pasien sudah dalam keadaan dibius" ucap dokter anastesi.

"Baik. Kita mulai" ucap Thankun.

Matanya masih sesekali melirik Pete yang tak membalas tatapannya.

"Pisau bedah" perintah Thankun.

Operasi pun dimulai, Thankun mulai mengarahkan pisaunya.

Ruang operasi menjadi tenang dan mulai fokus pada operasi tersebut.

Butuh 2 jam hingga operasi itu benar-benar selesai.
Diluar Thanya sudah menunggu Thankun dan Pete keluar dari ruang operasi.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang