29

828 120 10
                                    

Matahari terik telah bersinar,Pete tampak masih kesulitan untuk terbangun, matanya masih tampak berat hingga ia memaksa matanya untuk terbuka.

Ketika ia membuka matanya dengan perlahan ia melihat matahari dari balik tirai jendela kamar.

Ia mengedipkan matanya berkali-kali, lalu bola matanya berputar.
Ia menyadari kamar ini tampak asing.

Ketika sadar sepenuhnya ia bangkit dan menyadari pakaiannya tampak berantakan dan juga ia tak berada dikamar yang biasanya ia tidur.

"Kamar siapa ini ?" Pete melihat sekeliling, tampak mewah dan elegan namun ia masih tak mengetahui dikamar siapa ia berada.

Ia kemudian mencoba mengingat kejadian apa yang telah alami.

Matanya membesar ketika tiba-tiba ingatannya muncul.

Malam kemarin ketika ia menarik Vegas dekat dengannya,merangkulnya bahkan..

Pete terus menggelengkan kepalanya, berharap bahwa apa yang ada dalam ingatannya hanya kesalahan atau sebuah mimpi buruk.

Namun itu adalah nyata bukan sebuah mimpi, Pete tampa kebingungan ia panik bagaimana harus bersikap ketika bertemu Vegas diluar sana.

Perlu 30 menit hingga akhirnya Pete memberanikan diri untuk keluar dari ruangan itu.

Ia perlahan membuka pintu kamar, hanya sedikit dari bagian kepalanya memeriksa siapa saja diluar namun tak ada siapapun disana.

Pete kemudian keluar dan berjalan perlahan menuruni anak tangga, dilantai dasar ia tak menemukan siapapun.

"Tuan sudah bangun ?" Sapa bibi Peng.

Pete bergetar ia tampak kaget dengan sapaan bibi Peng saat itu, ia berbalik dan melihat bibi Peng telah telah berdiri dibelakangnya.

"Bi.. anda mengejutkan ku" ucap Pete.

Bibi Peng hanya tersenyum.
" Sudah baikan tuan ? Tuan Vegas mengatakan bahwa ada kelelahan dan butuh istirahat" ucap bibi Peng

Pete langsung menoleh bibi Peng.
"Aku baik-baik saja bi, aku tidak kelelahan. Apa maksudnya berkata seperti itu" kesal Pete.

"Kelelahan apanya ? Memangnya aku melakukan apa" ucap Pete.

"Tuan Vegas mengatakan bahwa pekerjaan dirumah sakit yang membuat anda lelah" ucap bibi Peng.

Pete terdiam, tampaknya ia salah persepsi lalu menghela nafas pelan.

"Oh itu.. ya begitulah bi" ucap Pete dengan suara yang mulai stabil.

---

Pete kembali kekamarnya. Ia terdiam beberapa saat setelah itu ia mulai menyalakan dirinya sendiri.

"Kau tak seharusnya mabuk Pete. Seperti inilah kalau kau mabuk, kau tak ingin apapun" ucap Pete

Pete memegang bibirnya.
Ia hanya ingat bagaimana ia menarik Vegas dan menciumnya.

Pete semakin frustasi karena semakin ia berusaha mengingat kejadian malam itu ia semakin malu.

"Harus bagaimana aku bereaksi jika bertemu dengannya ?" Lirih Pete.

---

Sementara itu di minimarket Arm melihat makanan dingin di tempat pendingin, ia terus melihat kesatu arah lalu kearah lain.

"Yang mana harus ku beli ?" Ucap arm yang masih bimbang dengan pilihannya .

Butuh waktu beberapa menit hingga arm akhirnya memiliki keputusannya.

Ketik ia mengambil sebungkus sosis, tepat saat itu sebungkus itu juga telah dilirik pelanggan lain namun tangan arm yang ditahan oleh orang itu.

Arm menoleh rupanya ia adalah Pol.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang