15

1.1K 141 1
                                    

Tankhun berjalan menuju bangsal berbeda yang melewati lobby rumah sakit, namun matanya tertuju pada luar rumah sakit, dimana ada Pete yang tengah berbicara pada seorang pria yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

Setelah itu Pete tampak bergegas menuju rumah sakit dan masuk kedalam lobby.

Pete berhenti ketika ia berpapasan dengan Tankhun.

"Selamat pagi dok" sapa Pete.

"Emm.. pagi juga Pete" balas Tankhun.

"Duluan dok" ucap Pete yang mendahului Tankhun.

"Pete, bisa aku bertanya sesuatu ?" Tanya Tankhun.

Pete berhenti ia berbalik dan menoleh kearah Tankhun.

"Iya ?" Tanya Pete

"Pria itu, kekasih mu ?" Tanya Tankhun, ia menatap Pete menunggu jawaban Pete.

"Pria itu ? Bukan dok. Dia hanya teman saja" ucap Pete sesegera mungkin.

"Ohh.."

"Bisa saya keruangan saya dok ?" Tanya Pete.

"Silahkan" ucap Tankhun.

---

Sementara itu Vegas menunggu seseorang didalam mobil miliknya.

Tak lama seorang pria masuk.
"Tuan. Saya sudah mendapatkan keberadaan tuan David"

"Mereka tidak lagi berada di markas yang lama"
"Mereka memiliki markas baru dengan sistem keamanan yang lebih baik" ucapnya.

"Dimana ?"

"Soi 13" jawabnya.

"Tuan.. saya sudah memberi tahu tuan soal ini, saya tidak akan dibunuh kan?" Tanyanya dengan suara yang mulai bergetar.

Vegas tersenyum lalu menatap pria itu dari center mirror didalam mobil itu.

"Aku baik hati bukan ?" Tanya Vegas.

"Ben..."

Dorrr ....
Suara tembakan mengema disana.
Kim menyadari suara itu berasal dari dalam mobil. Untungnya tidak ada yang bisa mendengar suara itu karena mereka berada jauh dari kota.

Vegas keluar dari mobil.
"Bereskan semua" ucap Vegas lalu ia bergerak pergi menjauh dari mobil itu.

---

Arm memeriksa keadaan bu nata.

"Hari ini jadwal anda yang memeriksa saya dok ?" Tanya Bu nata.

"Benar, dokter Samantha memiliki pasien lain yang tidak bisa ia tinggal, jadi  saya yang akan merawat ibu kedepannya" ucap arm.

"Dokter apa yang pergi meninggalkan pasiennya demi pasien lain ? Karena uang ?" Pol masuk kedalam ruang inap ibu nata.

Arm tampak kesal namun ia tetap tersenyum pada ibu nata.

"Keadaan ibu membaik, kami akan segera menjadwalkan operasi ibu" ucap arm.

Pol mendekati ibu nata dan Arm.

"Terima kasih dok"

"Pol, bagaimana bisa kamu mengatakan hal itu, dokter disini adalah dokter yang terbaik. Mereka punya tugas mereka masing-masing." Ucap ibu nata.

"Benar Bu, tapi bagaimana bisa ia mengganti dokter seperti ini ?" Tanya pol.

"Bukankah sudah ku bilang, dokter Samantha punya pasien lain yang tak bisa ditinggal" ucap arm.

"Lalu apa ibuku bisa ditinggal ?" Tanya Pol.

Arm terdiam. Ia tak menjawab pertanyaan pol dan hanya menatapnya.

One last Time (VegasPete) (BibleBuild) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang