NAURA FLASHBACK 2 ✔

210 134 6
                                    


happy reading♡

___________________________

pagi ini naura terbangun dengan kondisi yang sangat mengenaskan,
bagaimana tidak ia terbangun dari tidurnya dalam posisi meringkuk di depan pintu.

ia mulai membangunkan tubuhnya dengan perlahan,rasa pegal pun meyeruak di tubuhnya dan bahkan kaki dan tangan nya terasa sangat kebas,naura terlonjak kaget ketika melihat wajah nya di pantulan cermin.

rambut dan baju yang berantakan,mata sembab nya pun terlihat dengan sangat jelas,menghela nafas panjang,dan berusaha menyemangati dirinya di pagi ini.

ia berendam untuk menghilang kan rasa pegal yang sagat terasa.
selesainya ia berendam,
naura hanya merebahkan dirinya di kasur sembari menonton drakor.

dan tak lupa dengan beberapa camilan yang berada di sampingnya.

***


naura tersentak ketika mendengar suara bantingan yang sangat menyaring.

ia segera keluar dari kamarnya,belari menuruni tangga tanpa alas kaki.

ketika sampai di bawah ia di kejutkan dengan pajangan gucci yang sudah hancur berkeping keping.

dan bahkan ada bercak darah di sana.

ia juga melihat sang dady yang kacau.

pandangan nya tertuju kepada sang momy yang sedang menangis di sofa,

tetapi ia hanya mengabaikan itu.

membalikan badan,beralih berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum.

ia sudah tau alasan mereka seperti ini.

tadi pagi ia mendapat kabar bahwa saham perusahaan keluarga nya turun,jadi tidak heran kalau mereka seperti itu.


ia meneguk air hingga kandas,dan bergegas untuk kembali ke kamar nya.baru saja menginjakkan kaki di anak tangga ke tiga suara bariton itu menghentikannya.


"punya anak tidak berguna sama sekali"

naura tidak menghentikan langkahnya,tetapi suara bariton itu kembali bermonolog.


"menyusahkan dan terus menyusahkan!"

naura mengeratkan genggaman tanggannya.

ia berbalik,menatap seseorang yang mengeluarkan suara bariton itu.

"trus naura harus apa?!"
ucap dengan tegas.

"seenggak nya kamu bisa membantu keluarga!"
balas dady nya tak kalah tegas.

"sorry dad,naura ga akan ikut campur tangan kalau soal perusahaan"

ia kembali berbalik,melangkah kakinya walaupun terasa lemas.

"NAURA! INGAT KAU ADALAH PENERUS DARI PERUSAHAAN YANG KELUARGA KITA!"

lagi lagi langkahnya terhenti,membalikkan tubuhnya sembari terkekeh kecil.


"listen me dad,naura ga akan meneruskan perusahaan ini,jadi silahkan cari penerus perusahaan"

lelaki itu menggeram.

"KELUAR KAMU DARI RUMAH SEKARANG!"
ucap nya dengan lantang.

"fine"

naura menaiki tangga dengan cepat.

mengemasi baju bajunya,tak lupa dengan perlengkapan sekolahnya.

ia terus menangis ketika ia mengemasi barang barang nya,naura menegakkan tubuhnya,menghapus air mata yang terus mengalir.dan melangkah dengan pasti,di iringin dengan koper serta tas nya.


menuruni tangga dengan langkah cepatnya.
walaupun sangat menyusahkan,ia berusaha sekuat tenaga untuk melangkah.

sesampai nya di bawa,ia langsung melanjutkan langkahnya,tanpa melirik sedikit pun ke arah dua sejoli yang sedang di bakar amarahnya.ia keluar rumah dengan air mata yang terus mengalir.


bahkan wajahnya sudah memerah,tetapi tidak ada tanda tanda bahwa ia ingin memberhentikan tangisannya.

***


dirinya merasa bebas ketika ia meninggalkan rumah yang memang tidak bisa di sebut rumah melainkan neraka bagi naura,naura tidak punya tempat yang nyaman di dalam rumah itu.ia tidak punya tempat tujuan selain rumah geisya,naura segera mengabari geisya,kalau dirinya akan menginap di rumahnya.


untungnya ia cerdik naura selalu punya duit tabungannya sendiri.

ia mempunyai dua kartu kerdit.

satu dari orang tua nya dan satu nya lagi milik pribadi.lumayan lah saldo nya mencukupinya selama dua tahun lebih.

naura selalu menjaga jaga,akan hal seperti ini,biasanya di saat saat seperti ini orang tuanya akan memblokir kartu kreditnya.

dan untuk uang pribadinya ia mendapatkannya dari menyisihkan uang jajannya sehari hari

tak lupa naura,geisya dan jian juga berkerja part time di sebuah cafe,itung itung nyari pengalaman.

sebuah mobil berhenti di hadapannya.
"mba naura ya?"tanya lelaki paruh baya yang baru saja keluar dari mobil nya.

"iya pak"naura segera naik,ketika sedang berada di dalam mobil pun ia masih saja menangis,ia menangis dalam diam.

ya menangis tanpa suara adalah hal yang sangat menyakitkan.ini bukan kali pertama naura sepeti ini.ia menghela nafas beratnya,
mengusap air matanya.


berusaha meyakinkan diri bahwa semua akan baik baik saja.

gimana cerita kali ini
lagi mood nih authornya up,heheh jarang jarang author mood buat update.

jangan lupa vote nya⭐

DIARY GEISYA  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang