HAPPY READING♡
__________________________________________"lo sebenernya tau kan kalo kita itu bersaudara?"
Senyum yang sedari tadi tercetak dengan jelas pun perlahan menghilang, matanya perlahan menyayup ketika mendengar nya.
"Gu-gue ga yakin" ucap geisya sembari menunduk kan kepala nya ke bawah.
"Dengan kata lain lo ga nerima kita?"
Dengan cepat geisya menatap pemuda itu, "bu-bukan begitu"
Geisya menghela nafas pelan,"cuma aja gue ga yakin kalo mereka bakal punya keluarga baru dan ninggalin gue sendiri"
"Mamah udah meninggal"
Tiga kata itu berhasil membuat geisya kembali menatap pemuda itu, "ka-kapan?"
"Sebulan yang lalu"
"Gue turut berduka cita vin", pemuda itu hanya mengangguk.
"Sekarang lo tau tentang kakak laki laki lo?"
Kelvin mengangguk, "pas mamah meninggal dia dateng, dan ngasih tau sem-
Kata kata kelvin terputus ketika ia terkejut dengan pemuda yang tiba tiba duduk di samping nya.
"Hi brader", pemuda itu tersenyum sembari melambaikan tangan nya pada geisya.
"Lagi pada ngomongin gua ya!"
Geisya melempar tisu ke arah pemuda itu, "geer lo!"
"Ck!, ga asik lu", pemuda itu kembali melempar tisu yang geisya lempar ke arah nya.
"Jadi gimana?, kelanjutan nya sekarang??",Dengan santainya pemuda itu bertanya sembari menaik turunkan alisnya.
Geisya menatap malas pemuda yang sedang menatap nya, dan dengan rasa tidak bersalah nya ia malah melanjutkan obrolan nya dengan kelvin.
"Berarti lo tinggal di apart sendiri vin?"
Kelvin hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Makan?, uang jajan?, apart gimana?"
Kelvin menatap geisya dengan mata sayu nya, "mamah ga ninggalin satu peser pun hartanya ke gue, alhasil selama sebulan ini gue make duit tabungan"
"Biaya apart gimana?" Tanya geisya semakin penasaran.
"Duit tabungan gue masih cukup buat 2 bulan ke depan doang kak"
Geisya dan kedua pemuda itu terus mengobrol, mencari jalan keluar untuk kelvin.
Tak terasa hari semakin larut, dengan perasaan lega geisya pulang dengan kelvin. Ia sudah menemukan jalan keluar untuk adik nya.
Adik? Apakah geisya akan menerima semua kenyataan ini?
Sebelum nya geisya menyuruh kelvin untuk singgah ke kamar nya terlebih dahulu, dan sekarang geisya sedang membungkusi makanan siap jadi untuk sarapan kelvin besok pagi.
Ketika selesai kelvin berpamitan untuk pulang ke unit apartermen nya.
Geisya menatap sekitar apartemen nya, mungkin ia harus bisa sedikit menurun kan ego nya untuk kelvin.
Dengan perasaan sedikit resah, ia membereskan barang barang nya, mulai dari pakaian, alat masak, bahkan bumbu bumbu dapur lain nya.
Tak lupa dengan buku buku sekolah, mungkin ia akan menyisakan sedikit barang barang dan pakaian untuk di sini.
Ia memasuki kamar mandi guna membersihkan tubuhnya yang berkeringat, 20 menit berlalu dan akhirnya ia bisa merasakan kembali tubuhnya yang segar.
menatap kamar nya yang mulai kosong, ia juga menata koper koper yang berisi barang barang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY GEISYA [ON GOING]
Dla nastolatkówFOLLOW SEBELUM MEMBACA! 'mengiklaskan suatu hal tidak lah mudah,harus ada pejuangan dan pengorbanan,tapi bagaimana jika orang yang kita hindari malah mendekat?,kejadian yang harusnya sudah di lupakan malah semakin membekas di ingatan?'. menulis seti...