happy reading♡
"nangis banget gue sama satu itu,ribet banget anjay"keluh naura."mana di kasih tugas ga masuk akal lagi"jian menanggapi ucapan naura.
saat ini mereka sedang nongkrong di cafe dekat sekolah,hanya sekedar healing saja.
"yaudah besok libur,lu pagi pagi ke rumah aja"
ajak geisya kepada kedua sahabatnya yang kelihatannya sedang di fase badmood tingkat tinggi."ngomong doang gampang,besok gue mau bangun siang"jian mengeluh dengan ucapan geisya.
"udah ah balik yu udah jam 4 belom solat ashar gua"ajak geisya kepada sahabatnya.
mereka keluar dari cafe dengan muka yang kusam,terkecuali dengan geisya.
***
"eh anjir!,berat badan
lu tau!"jian merasa keberatan dengan tingkah lakunya geisya,
pasalnya geisya memeluknya dari belakang."ahk!,mabok apasi lo"
jian menggerakan badannya,pasalnya ia sedang menyetir saat ini." babi lo!,diem napa!,
ini ada orang gila!"geisya membalikkan kepala ke sebelah kanan.lantas jian langsung menengokkan pandangannya ke sebelah kiri,terlihat seorang cowok mata sipit yang terus memepet ke arah motornya.
jian langsung mengebut tanpa memberi aba aba kepada geisya,alhasil geisya langsung tersentak dan hampir ingin jatuh.
"bedon gue belom mau mati"ucapnya teriak karna kalu ia mengucapkan nya dengan pelan jian mana denger.
nuara?
jangan di tanyakan mungkin ia sedang kumpul dan main dengan anak anak motor lainnya.
cowok itu pun tidak mau mengalah,sampai akhirnya motor cowok itu berhenti di depan motor jian.
pliss banget geisya kaget setengah mati pas jian rem mendadak.
sumpah kalo ada polisi di sini mungkin geisya akan teriak meminta tolong,butt...jalanan sepi dan tidak ada polisi atau satpam yang berjaga.
setelah rem mendadak jian langsung,membuka helmnya,ia langsung memberi arahan kepada geisya supaya tidak turun daru motor.
jian berjalan ke arah lelaki yang menghadangnya tadi,
"mau lo apasih!"
tanya jian."gue ada perlu sama geisya"ujar sang lelaki santai.
"maksud lo?!"
"dia crushin gue"lelaki itu masih terlihat santai.
"eh!,mulut lo di jaga ya!,
ga mungkin geisya suka sama modelan bagong kaya lo!"tanpa menjawab ucapan jian,lelaki itu berjalan untuk menghampiri geisya di atas motor.
dengan sigap jian langsung menahan bahu sang lelaki yang jian tahu sebagai 'seorang stalker' dari sahabatnya.
"apa apaan si lo!"lelaki itu sudah mulai terpancing emosi.
"gausah deket dekt geisya!"jian berteriak lantang,lelaki itu langsung memberi satu pukulan ke wajah jian.
"nyali lo gede juga"
ucap jian sembari terkekeh kecil.mereka berdua mulai berkelahi.
jian terus memberikan bogeman secara berturut turut kepada cowok itu.
geisya panik,ketika jian mendapat pukulan di bagian perutnya.
geisya turun dari motor yang ia duduki.
tak lupa menyimpan helm yang sedari tadi ia genggam.
berusaha melerai perkelahian yang berada di depan matanya.
ia tidak mempunya keberanian sebesar itu untuk langsung mendekati mereka.
ia lantas mengeluarkan suara lantangnyan.
"UDAHH!!!"
teriakan geisya belum berhasil membuat kedua pemuda itu berhenti berkelahi.
lagi lagi ia mengeluarkan teriakannya.
dan yang terjadi hanya lirikan yang ia dapatkan.
geisya merasa geram sekaligus panik.
ia geram karna terus di hiraukan.
dan ia juga panik katika jian memukul pemuda itu tanpa ampun dan jeda sedikit pun.
"STOPP!!!"kali ini ia teriak 3 kali lipat lebih kencang dari sebelumnya.
jian meresponnya,tatapan jian teralihkan ke arah nya.
"ud-dah"ucapnnya dengan suara yang bergetar.
bagaimana tidak ia sangat tidak tega dengan kondisi mereka saat ini.
"hah?"jian merespon.
"pu-pulang!"
jian menghembuskan nafas kasarnya.
melepaskan kerah baju yang ia pegang dengan arat.
menatap pemuda yang menatap nya dengan santai.
padahal keadaan pemuda iti sangat memprihatinkan.
bagaimana tidak,ia terduduk di aspal,muka babak belur dan tak plupa dengan buku buku tangan nya yang juga mengeluarkan darah yang dihasilakan dari goresan.
geisya mendekat.
menggapai lengan jian,dan menariknya perlahan.
menuntun jian supaya berjalan ke arah motornya.
geisya menatap pemuda itu,tetapi ia meringis ketika pemuda itu tersenyum padanya.
"gausah senyum senyum!"ucap jian sembari kembali menghampiri pemuda itu.
tetapi langkahnya tertahan karna cekalan tangan dari geisya.
"udahh.."
"inget ya! sekali lagi lo kaya gini lagi,habis lo sama gue!"
"udah ayo"geisya mengambil helmnya dan langsung memakainya, tak lupa memberi helm yang ia simpan tadi ke jian.
mereka berdua langsung naik ke atas motor,jian mulai menyalakan mesin motornya,dan meninggalkan sesosok lelaki dengan kondisi yang berantakan,dan di lakukan sang lelaki hanya menggusar rambutnya ke belakang sembari berteriak frustasi.
***
"eh kita mau kemana?"
tanya geisya,pasalnya ini bukan arah yang benar untuk ke rumahnya."ke rumah gue dulu,mamih mau ketemu sama kalian"
"berarti naura di rumah lo?"tanya geisya berteriak.
jian mengangguk untuk menaggapi ucapan geiays.
"ati ati kalo ketemu sama tu cowok"
"iya!,btw thanks ya"
"iye!"
gimana guys cerita kali ini,agak di ubah ya alurnya.
see u next time!
jangan lupa vote!⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY GEISYA [ON GOING]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA! 'mengiklaskan suatu hal tidak lah mudah,harus ada pejuangan dan pengorbanan,tapi bagaimana jika orang yang kita hindari malah mendekat?,kejadian yang harusnya sudah di lupakan malah semakin membekas di ingatan?'. menulis seti...