SICK

287 121 5
                                    

happy reading♡

___________________________


pagi ini geisya terbangun dengan kondisi yang tidak menguntungkan bagi nya.

ia demam.

rasanya sangat tidak nyaman karena tubunya terus merasakan rasa sakit,entah pegal pegal dan lainnya.

ia hanya bisa menghela nafas gusar di atas ranjang,sembari berusaha menikmati rasa sakit yang tak kunjung pergi.

ia baru saja melakukan panggilan suara dengan jian dan naura,ia juga sudah mengabari wali kelasnya untuk meminta izin karena ia tidak masuk hari ini.

geisya sedikit tersenyum sembari menutup wajah nya menggunakan selimut.

ia tidak menyangkan betapa paniknya dua sejoli yang berada di sekolah itu ketika mendengar kabar bahwa dirinya sakit.jian dan naura bahkan langsung membelikan beberapa makanan dan juga obat lewat aplikasi  online,mereka juga mengabarinya akan berkunjung ke apartemennya setelah pulang dari sekolah.

senyum lebar geisya berhenti ketika ia mulai merasakan sakit di area dadanya

ia mulai membangunkan tubuhnya,menyandarka diri pada headboard untuk menghilangkan rasa sakit itu.

untung saja tindakannya tidak sia sia,rasa sakitnya mulai mereda ketika ia mencoba mengatur kembali nafasnya yang tidak normal.

ia menghela nafas panjang ketika rasa sakit itu hilang,mungkin ia harus segera mengeceknya ke dokter.

rasa sakit itu semakin sering menghampirinya,
dengan rasa yang semakin hari semakin hebat sakitnya.

ia juga mulai merasa sedih,ingatannya mulai kembali menampilkan memori yang begitu ia hindari.

yaitu momen ketika ia sedang sakit dan ada yang merawatnya.

bibi dan nenek nya.

hanya bisa tersenyum getir,mungkin ia harus lebih sering mengunjungi makam bibi dan nenek nya.

geisya kembali merebahkan dirinya,mungkin tidur sesaat dapat memulihkan keadaannya.

***


ting! nong! ting! nong!

geisya menggeliatkan tubuhnya ketika mendengar suara bel yang berbunyi secara terus menerus.

ia hanya mengabaikannya,bukan kah mereka sudah tahu sandi nya?.

untuk apa membunyikan
bel berkali kali, mengganggu saja!.

suara pintu terbuka pun menyapu indera pendengarannya.

mendelikkan matanya,kan! mereka sudah tau sandinya!.

terdengar suara teriakan yang melengking mulai mendekat ke arah kamarnya.

brukk!

bahkan pintu kamarnya pun di buka dengan kasar,dan berhasil menimbulkan suara yang sangat mengganggu.

"hi! geisya!"ucap naura sembari mendekat ke arah kasurnya.

"iye"

naura membanting tubuhnya ke kasur milik geisya.

"kemana jian?"

"dapur,lagi nyiapin makan buat lo"

geisya hanya mengangguk dan kembali memainkan handphone nya.

DIARY GEISYA  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang