HAPPY READING♡
_________________________________________
Dengan pakaian casual miliknya, geisya berjalan memasuki cafe yang di katakan oleh gibran.Ia sedikit menelisik sudut sudut cafe, sampai akhirnya ia bertemu dengan pemilik sneakers yang sedang ia bawa.
Perlahan ia mendekat dan mendudukan diri tepat di depan pemuda yang sedang bermain dengan ponselnya.Geisya bisa melihat dengan jelas terkejutan pemuda itu, bagaimana tidak dengan terang terangan pemuda itu tersentak ketika melihatnya.
"ini sneakers punya lo" ia memberikan dua paper bag kepada pemuda itu.
Gibran menyerngit ketika mendapati dua paper bag, "satunya lagi jaket yang lo pinjemin waktu itu"
Setelah mendengarnya pemuda itu hanya mengangguk, ia juga ikut memberi barang barang geisya yang berada dengan nya.
Tak lama seorang waiters mendatangi meja mereka, dan memberikan buku menu pada gibran.
"mau apa?"
"hhmm.... terserah"
pemuda itu memberikan buku menu pada geisya, "gue ga tau yang lo maksud terserah itu apa"
Dengan kikuk geisya menyambut buku menu itu dan membukanya, setelah memilih milih pilihan nya jatuh pada milk shake.
Waiters itu mengangguk, dan dengan perlahan menjauhi meja mereka berdua.
Pemuda itu menatap geisya dengan lekat, "thanks"
"hah?", menatap gibran dengan heran.
"buat yang semalem"
Geisya mengangguk, "santai aja kali"
"hhmm... gue juga mau minta maaf" ujar nya yang membuat gibran keheranan olehnya.
"buat?"
"kemarin pagi, tapi gue bukan yang kayak lo pikirin ya" geisya menggelengkan kepalanya dan di ikuti juga dengan kedua tangan nya.
"emang lo pikir, gue mikirin lo kaya giamana?"
"engga maksud gue tuh, kali aja lo berpikiran buruk tentang gue soal kemarin"
"enggak"
"and you know what?, the food is good"
Pemuda tersenyum dengan simpul sembari menatap geisya dengan lamat.geisya tersenyum mendengarnya, "makasi"
geisya dan gibran terus mengobrol, dengan topik yang sama, yaitu ketika geisya memukul kepala pemuda itu.
Siapa sangka pikiran buruk tentang gibran, seketika sedikit sirna ketika ia mengenalnya sedikit lebih dalam.
***
geisya meringis sembari menjatuhkan dirinya di atas bulu karpet miliknya, bagaimana tidak ia baru saja melakukan hal yang memalukan baginya.
Flashback on
Gibran memberhentikan motornya ketika ia sudah sampai di apartemen milik geisya.
Ya gibran mengantarkan geisya pulang, walaupun dengan sedikit paksaan dari pemuda itu.
Dengan muka polosnya ia lagi lagi memberikan duit pada gibran yang masih stay di atas motornya.
Gibran tersenyum, "udah gue bilang, gue bukan tukang ojek"
Setelah mengatakan nya gibran melesatkan motornya, meninggalkan geisya yang sedang di tatap oleh orang orang orang yang berada di dalam lobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY GEISYA [ON GOING]
أدب المراهقينFOLLOW SEBELUM MEMBACA! 'mengiklaskan suatu hal tidak lah mudah,harus ada pejuangan dan pengorbanan,tapi bagaimana jika orang yang kita hindari malah mendekat?,kejadian yang harusnya sudah di lupakan malah semakin membekas di ingatan?'. menulis seti...