"Jadi nona hanya tinggal dengan tuan Yuri saja?" Ujar Suho dalam obrolan nya dengan Irene malam itu.
"Ne oppa"
"Aku penasaran dengan kedai kalian, apa aku boleh mengunjungi nya suatu saat nanti? Saat tuan Kwon sudah pulih tentu nya?"
"Boleh" jawab Irene mengangguk ragu.
"Baiklah, aku harus pulang dulu, sudah malam, kamu juga segera beristirahatlah ne" pamit Suho karena tak terasa sudah dua jam lebih dia mengobrol dengan Irene.
"Ne oppa, hati-hati dijalan" balas Irene, Suho mengangguk, begitu memutar tubuh nya, pria itu tersenyum girang berhasil mengajak kenalan gadis yang di pertemuan pertama nya membuat ia merasa iba.
"Dia cantik sekali, dan suara nya, astaga" batin Suho memuji Irene.
Dan Rio pun akhir nya di wisuda, ia menaiki panggung untuk menerima penghargaan sebagai mahasiswa dengan nilai kelulusan terbaik, ia nampak celingukan mencari keberadaan Sean, satu-satu nya orang yang ia undang, tahu sang dongsaeng mencari keberadaan nya, Sean pun melambaikan tangan nya, Rio tersenyum lebar, setidaknya, ia tak merasa sendirian sekarang.
Setelah acara selesai, Rio pun langsung menghampiri Sean, mereka langsung berpelukan.
"Selamat Rio-yaa, hyung bangga dengan mu"
"Gumawo hyung, dimana Gaeul? Bukan kah dia sudah berjanji akan datang?" Tanya Rio.
"Dia menunggu di luar dengan Minho" jawab Sean.
"Ayo kita temui dia, Gaeul pasti sudah tak sabar bertemu uncle tampan nya" ajak Sean, ia lalu membawa Rio keluar untuk menemui keponakan nya, dan benar, Gaeul tengah bermain dengan Minho, dan ada Jennie di sana, ia tersenyum tipis menatap Rio.
Deg
Rio hendak kabur dari sana, ia sudah bersiap membalikan badan nya dengan wajah tidak senang, tapi Sean menahan tangan Rio, ia menggeleng.
"Sudah waktu nya bagi mu untuk memaafkan noona mu, ada Gaeul juga disana, apa kamu tega melukai perasaan keponakan mu?" Bujuk Sean.
"Tolong beri Jennie kesempatan untuk membuktikan, bahwa ia tak lagi menaruh dendam pada mu" lanjut Sean, Rio menatap sendu sang hyung.
"Percayalah, hyung tahu, Rio juga menyayangi noona mu kan"
Sean memberi kode pada Jennie untuk mendekat, dan wanita itu pun segera berjalan cepat ke arah Rio dan suami nya, ia langsung menghambur ke pelukan Rio.
"Selamat Rio ya, noona bangga pada mu" ucap Jennie, Rio masih terdiam.
"Maaf atas kejadian malam itu, sungguh, mungkin seribu kata maaf tak akan mengembalikan semua nya seperti semula, tapi noona mohon, mari kita mulai semua nya lagi dari awal, sebagai saudara" pinta Jennie tulus, Rio pun akhir nya luluh, ia membalas pelukan Jennie dan meneteskan air matanya dibalik punggung wanita yang adalah saudara seayah nya itu, Jennie pun ikut menangis bahagia, ia mengeratkan pelukan nya pada Rio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
FanfictionRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar