Rio memarkirkan mobil nya, dan membawa camilan yang ia beli dengan Irene tadi untuk diletakan diatas kap mobil nya, sang gadis keluar, ia menghirup udara segar dalam-dalam sambil membentangkan kedua tangan nya.
"Bagus ya, aku tak menyangka ada tempat seperti ini di tengah kota" kagum Irene.
"Sial, aku kehilangan jejak nya" kesal Suho memukul stir mobil nya sendiri, jelas saja, mobil Rio adalah keluaran terbaru yang tenaga nya tentu jauh lebih besar dari mobil milik Suho.
Dan yang di ikuti malah asyik bercanda sambil makan diatas kap mobil Rio, pemuda itu berjalan mendekati bunga, karena tertarik melihat seekor lebah yang hinggap di sana.
Cekrek
Rio menoleh mendengar suara kamera ponsel berbunyi, rupanya Irene sedang mengambil foto selfie, di belakang nya.
"Coba lihat" pinta Rio, ia memeriksa foto hasil jepretan Irene dimana ia nampak berada di belakang gadis itu dengan posisi sedang menoleh, Rio terbahak malu.
"Aku hapus ya" ujar nya.
"Jangan!" Irene langsung merebut ponsel nya dari tangan Rio.
"Itu jelek noona" Rio masih terpingkal lucu.
"Tapi aku suka" Irene langsung memakai foto itu sebagai profil kontak nya.
"Ayo kita ambil foto yang lain saja" Rio lalu merogoh ponsel nya dari kantong celana dan mengajak Irene foto bersama.
"Nah ini baru bagus" ujar Rio, Irene tersenyum simpul melirik foto dilayar ponsel Rio, dua insan itu menghabiskan waktu hingga siang di taman bunga, bahkan sampai Sean harus menelpon Rio untuk menyuruhnya pulang.
Kriingg. . .
"Hallo hyung"
"Rio, kamu dimana? Sudah hampir waktu nya makan siang, pulang lah, Gaeul dan mommy nya mencemaskan mu"
"Ya hyung, Rio pulang sekarang"
Ia pun mengakhiri sambungan telpon nya dengan Sean.
"Ayo kita pulang" Rio mengulurkan tangan kanan nya pada Irene, membantu gadis itu berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Love Can
Fiksi PenggemarRio, pria miskin yatim piatu yang jatuh cinta pada putri pemilik kedai makan sederhana di sebuah pasar